Marc Jacobs kembali memberikan segalanya dalam presentasi Fall 2025 yang hanya menampilkan 19 tampilan, diperagakan oleh para model tinggi menjulang di New York Public Library. Dengan satu kata kuat, “Beauty”, Marc menghadirkan definisinya sendiri tentang keindahan. Sejak pandemi, ia terus meninjau ulang makna kebahagiaan dan keindahan dalam mode. Ia membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang gelisah, terus berkembang, dan tak gentar terhadap opini. Koleksi ini terasa sebagai versi beauty yang jauh lebih tegas dan berani, menantang persepsi mode dan modernitas di tengah kondisi dunia yang gelap dan tidak pasti.

Siluet Besar, Sentuhan Viktorian, dan Struktur yang Tegas
Marc kembali bermain dengan proporsi ekstrem, namun kali ini dengan kesatuan bentuk yang lebih konsisten. Siluet difokuskan pada bagian atas tubuh: lengan balloon besar, bahu menonjol, hingga pita berukuran raksasa yang menempel di bagian belakang gaun. Koleksi ini menggabungkan referensi era 60-an dengan estetika Victorian dari rok menjuntai, bustle dramatis, dan hak tinggi sempit yang menjulang. Beberapa pakaian bahkan terlihat seperti dipahat, kaku, dan tegak di tubuh. Warna yang digunakan terasa lebih tertahan: dominan hitam, ungu gelap, krem, dan pastel pudar. Memberikan ruang bagi struktur pakaian untuk berbicara.
Sentuhan 60-an, Grunge, dan Boneka Rusak

Koleksi ini terasa seperti kolase yang menggabungkan seluruh arsip visual Marc: dari keanggunan 60-an, gaya boneka klasik, hingga lapisan grunge dan dekonstruksi yang lebih mentah. Penggunaan celana cargo, denim, dan tata rambut yang acak seperti messy chic menjadi benang merah dengan era grunge, namun diimbangi oleh kemewahan detail busana dan siluet couture yang rapi. Adanya juga nuansa eksperimental yang mengingatkan pada pendekatan Rei Kawakubo untuk Comme des Garcons, terlihat dari pendekatan yang tidak selalu bermaksud untuk mempercantik sesuai standar kecantikan masa kini. Pendekatan ini memaksa penontonnya untuk merasa terguncang dan berpikir ulang tentang proporsi dan bentuk. Koleksi ini tidak memiliki satu narasi tunggal, tetapi justru itulah kekuatannya. Suatu perjalanan panjang dari estetika dan inspirasi Marc jacobs, baik di masa lampau dan masa sekarang, dijahit ulang menjadi satu bahasa visual yang utuh namun tegang.
Meski koleksi ini tetap menyimpan unsur jenaka dan teatrikal seperti musim-musim sebelumnya, ada ketegangan emosional yang terasa lebih dalam. Pakaian tidak hanya menjadi bentuk ekspresi, tetapi juga semacam perlindungan. Lengan yang mengembang seperti perisai, rok yang berat seperti pelindung tubuh, dan hak tinggi yang seakan dirancang untuk menghadapi dunia. Ini bukan sekadar koleksi busana, tetapi pernyataan tentang keindahan yang patut dipertahankan meskipun dunia sedang kacau. Marc seolah ingin melindungi kepolosan, kelembutan, dan daya cipta dari dunia yang terlalu keras. Beauty dalam Fall 2025 bukan tentang kelembutan yang rapuh, melainkan tentang harapan yang dibalut dalam keberanian dan kekuatan.
