Mengikuti trade show di Paris adalah pengalaman pertama bagi Vivian Lee, desainer muda dari Jakarta yang sedang mengibarkan label womenswear bernama: Etterette. Persiapan sudah ia lakukan satu season sebelumnya, ia datang ke Paris, mengunjungi sejumlah showroom untuk melihat cara fashion agent menyajikan produk dan apakah karakter showroom tersebut sesuai dengan karakter rancangan Vivian.
Ketika survey, Vivian tak enggan hati bertanya dengan desainer-desainer yang ia temukan di setiap showroom. Kebetulan Vivian juga bertemu dengan beberapa desainer dari Indonesia di showroom yang berbeda-beda dan mereka mau berbagi pengalaman. Dari hasil survey, pilihan Vivian jatuh kepada AQ Market yang dipimpin oleh Angela Quaintrell, sosok yang sudah terbiasa berurusan dengan high fashion retail.
Angela Quaintrell sendiri seorang buyer untuk LIBERTY department store di London, ia juga bekerja untuk London College of Fashion di London dan Dubai, membantu Centre of Fashion Enterprise di London, mentor Indonesia Fashion Forward di Jakarta, dan advisor di British Fashion Council.
Vivian mengatakan bahwa Angela melihat koleksi Etterette sesuai dengan karakter yang diemban oleh AQ Market, sehingga tidak sulit bagi Vivian untuk bisa berada di satu showroom dengan desainer-desainer internasional lain pilihan Angela Quaintrell di presentasi Paris Fashion Week spring/summer 2019.
Koleksi yang Vivian tampilkan diberi judul Lady Bird, mengusung semangat beautiful imperfection. Banyak memainkan aksen texture dan raw edge, print bermotif abstrak, dengan gaun-gaun yang multi layering. Dari koleksi yang ditampilkan, Vivian terlihat sangat menyukai teknik drapery, satu teknik yang butuh pengenalan fabric yang dalam, teknik yang tergolong bermetode lebih creative di arena ilmu pattern making. Efek yang muncul dari rancangan Vivian untuk Etterette adalah urban femininity. Vivian mematok harga retail rancangannya: US$500 hingga US$600