Sudah banyak literatur tentang bagaimana gaya penampilan wanita-wanita di Paris, sama halnya dengan banyaknya literatur tentang bagaimana wanita-wanita New Yorker berpenampilan. Bagaimana kalau kedua hal tersebut dikawinkan? Inilah kecerdasan kreatif Maria Grazia Chiuri, Creative Director jenama Dior, ketika meluncurkan koleksi terbaru Dior fall 2024. Ia menawarkan gaya berpakaian dari dua kota yang menjadi rujukan dunia dalam berpenampilan. Untuk mempresentasikan koleksi ini Maria dan tim Dior langsung serombongan mengujungi New York. Kunjungan yang bagaikan sebuah lawatan ulang yang pernah terjadi antara Perancis dan USA, di tahun 1886 Perancis mengirimkan patung Liberty buatan Gustav Eiffel (pencipta Menara Eiffel) ke New York. Di tahun 1947 Christian Dior pertama kali bertolak dari Paris menuju New York, ia berkata di dalam memoir nya: “Dari semua rasa penasaran saya tentang New York, kota New York sendirilah yang memberikan saya jawaban terbaik. Dua hari saya di New York saya lalui dengan rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya.”
Eiffel dan Liberty dalam vibe Hip Hop
Apa yang dibesut Maria di koleksi ini? Pertama, dominasi warna hitam. Kalau kalian perhatikan penampilan Parisians dan New Yorkers, kalian akan temukan betapa mereka sangat mencintai warna hitam, warna ini elegan, powerful, mudah membaur meski misterius, dan timeless. Mewakili Paris, Maria membuat rancangan-rancangan klasik Dior, seperti bar jacket dan siluet New Look, yang didesain lebih kotemporer, slim, dan easy, dengan konstruksi pola yang modern. Siluet ini ditransfer juga ke slip dress berbahan satin, lembut, ringan, berhiaskan motif yang artsy. Motif berupa ilustrasi Menara Eiffel dan patung Liberty, dibuat hitam putih seperti bayangan, bernafaskan impressionism. Mewakili New York, Maria mengangkat kejayaan street style, berupa setelan semacam tracksuit yang oversized, yang sangat hip hop, berbahan nylon dengan motif cannage Dior yang ikonik. Trakcuit juga ada yang bermotif persilangan bendera USA dan Perancis.