Setiap tahun, Maison Krug terus mengadakan kolaborasi kreatif di seluruh dunia untuk memperkaya pengalaman menikmati sampanye mereka. Salah satunya adalah Krug X Single Ingredient, di mana Krug mengundang komunitas global Krug Ambassade Chefs untuk menginterpretasikan satu bahan utama dalam kreasi kuliner mereka. Pada tahun 2024, bahan utama tersebut adalah bunga, dan acara Krug X Flower di berbagai lokasi menjadi bukti bagaimana bunga dapat memberikan lapisan rasa dan pengalaman yang tak terduga.
Para global Krug Ambassade Chefs diajak untuk menyelami dunia bunga, menciptakan resep-resep inovatif yang dipadukan dengan Krug Grande Cuvée dan Krug Rosé. Perayaan ini menyoroti keanggunan bunga yang lembut, keragaman warna yang memikat, serta potensi yang tak tertandingi dalam seni kuliner.
Di Indonesia, Rumari Restaurant di Raffles Bali menjadi tuan rumah acara eksklusif Krug X Flower. Acara yang berlangsung pada 19 September 2024 ini menjadi salah satu momen kuliner yang paling dinanti tahun ini, merayakan keanggunan bunga dan keistimewaan champagne Krug yang terkenal di seluruh dunia. Dipimpin oleh Chef Gaetan Biesuz, Rumari—satu-satunya Krug Ambassade di Indonesia—menyajikan hidangan yang dirancang khusus untuk menonjolkan kompleksitas dan rasa unik dari Krug, memberikan pengalaman multisensorial yang luar biasa bagi para tamu.
Keahlian Kuliner yang Terinspirasi Bunga
Dalam dunia gastronomi, bunga tidak hanya menambah keindahan visual pada sebuah hidangan, tetapi juga membuka pintu baru bagi kreativitas kuliner. Bunga bisa diinfus, dikeringkan, disajikan segar, dimasak, atau bahkan dijadikan garam. Dari rasa asin borage, kelezatan pahit dandelion, hingga elderflower yang beraroma lemon dan nasturtium yang pedas, bunga menawarkan spektrum rasa yang beragam dan lezat.
Di bawah naungan kolaborasi global ini, 137 resep baru yang memadukan bunga dan sampanye Krug telah diabadikan dalam sebuah buku masak. Setiap resep merupakan interpretasi unik dari para chef terhadap kekayaan rasa yang dihasilkan oleh bunga. Julie Cavil, Cellar Master dari Krug, menyatakan, “Dengan kelimpahan bentuk, rasa, dan aroma, bunga adalah simbol keragaman yang indah, mewakili semangat komunitas kami yang bersatu dalam merayakan perbedaan.”
Petualangan Krug x Bunga di Bali
Sebagai bagian dari perayaan global ini, Bali menjadi salah satu destinasi yang dipilih Krug untuk menghadirkan pengalaman kuliner yang terinspirasi dari bunga. Chef Gaetan Biesuz menyajikan menu yang sepenuhnya terinspirasi dari bunga. Menu ini dirancang khusus untuk dipadukan dengan segelas Krug Grande Cuvée 171ème Édition dan Krug Rosé 27ème Édition, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Bunga yang bisa dimakan memainkan peran penting dalam menciptakan ekspresi aroma yang lebih kuat dalam sebuah pasangan hidangan. Chef Gaetan Biesuz menyajikan rangkaian hidangan yang berfokus pada perpaduan unik antara cita rasa lokal dan keanggunan Krug Champagnes. Untuk dipasangkan dengan Krug Grande Cuvée 171ème Édition, para tamu dihidangkan Pak Oka catch of the day yang disajikan bersama Ginger flower sorbet, alpukat, aji Amarillo, dan sambal matah, memberikan cita rasa segar dengan sentuhan khas Indonesia. Hidangan lainnya adalah Gamberoni dan Basil, dengan Heirloom tomato texture, burrata, dan hiasan bunga basil, memberikan keseimbangan rasa yang lembut dan segar.
Untuk hidangan yang dipadukan dengan Krug Rosé 27ème Édition, sajian istimewa berupa Squid flower bouquet dengan open ravioli, urutan (sosis Bali), dan balado menjadi salah satu favorit tamu. Hidangan lainnya yang memikat adalah Beef & Zucchini flower, yang memadukan Stockyard Ribeye MB9 dengan bunga zucchini Provençal dan jus Kalamata, menciptakan perpaduan rasa daging yang kaya dengan sentuhan Mediterania.
Keunggulan Krug Grande Cuvée dan Krug Rosé
Krug Grande Cuvée merupakan perwujudan mimpi Joseph Krug, pendiri Rumah Krug, untuk menciptakan sampanye terbaik yang bisa dihasilkan setiap tahun tanpa memperhitungkan variasi iklim tahunan. Sejak tahun 1843, Krug terus menghidupkan visi ini dengan setiap Édition baru dari Krug Grande Cuvée. Krug Grande Cuvée 171ème Édition adalah hasil perpaduan dari 131 anggur yang berasal dari 12 tahun berbeda, dengan anggur termuda dari tahun 2015 dan yang tertua dari tahun 2000. Komposisi akhirnya adalah 45% Pinot Noir, 37% Chardonnay, dan 18% Meunier. Proses pematangan selama sekitar tujuh tahun di ruang bawah tanah Krug memberikan ekspresi dan keanggunan yang khas pada sampanye ini.
Krug Rosé, di sisi lain, adalah sampanye rosé yang penuh kejutan, yang berhasil mencapai keseimbangan antara kehalusan dan substansi. Pada tahun 1976, generasi kelima keluarga Krug, dengan semangat non-konformis Joseph, menciptakan komposisi baru yang berani, yang setiap tahun diinterpretasikan ulang. Krug Rosé 27ème Édition adalah perpaduan dari 38 anggur yang berasal dari 9 tahun berbeda, dengan yang termuda dari tahun 2015 dan yang tertua dari tahun 2005. Dengan tambahan 10% Pinot Noir yang dimaserasi secara tradisional, Krug Rosé ini menampilkan rasa pedas, warna yang unik, serta struktur yang khas.
Keajaiban Kuliner Krug di Raffles Bali
Perayaan Krug x Flower yang berlangsung di Bali adalah kesempatan langka untuk menyaksikan bagaimana keahlian kuliner dan kreativitas bisa bersatu dalam harmoni. Malam itu, selain Luxina, hadir pula Matthew Heng, Chief Representative Moet Hennessy Indonesia; Owen, founder and owner of Novio Farm; Laksmi DeNeefe Suardana, Puteri Indonesia 2022; Tantra Tobing, entrepreneur dan influencer; dan beberapa tamu undangan lainnya.
Tidak hanya menonjolkan keistimewaan dari perpaduan bunga dan sampanye, acara Krug X Flower juga berlangsung di lokasi yang magis, yaitu Rumari yang terletak di titik tertinggi Raffles Bali. Rumari, yang berarti “Rumah Purnama Matahari,” adalah tujuan bersantap mewah di atas bukit dengan pemandangan menakjubkan Teluk Jimbaran. Setiap hidangan dalam menu Rumari merupakan perjalanan menuju sudut-sudut menarik Asia Tenggara, dengan gaya kuliner yang memadukan tradisi dan modernitas. Dengan mengikuti prinsip 80/20, menu Rumari menonjolkan produk segar, di mana 80% bahan-bahannya berasal dari nusantara, sementara 20% sisanya diimpor hanya bila diperlukan.
Malam itu, acara ditutup dengan sajian manis berupa Carrot Cake yang dilengkapi dengan krim vanilla, confit wortel, sorbet jahe, dan bunga adas, memberikan sentuhan akhir yang menyegarkan dan manis. Semanis kenangan yang tercipta di setiap momen, menyatukan cita rasa, kehangatan, dan kebersamaan, menjadikan malam itu sebagai pengalaman yang tak terlupakan.
Perjalanan kuliner ini bukan sekadar merayakan rasa, tetapi juga keahlian dan keragaman yang ada di dunia kuliner, di mana setiap hidangan, seperti setiap tetes sampanye Krug, membawa cerita unik yang patut dirayakan.