Godaan berlebaran adalah keinginan memeriahkan suasana dengan pakaian baru yang serba semarak merona, sehingga cenderung berlebih-lebihan. Namun bagaimana jika memang tidak ada pilihan lain, yang tersedia di market adalah rancangan-rancangan yang sangat selebrasi meriah. Sekarang coba lihat karya terbaru Sapto Djojokartiko untuk koleksi Ramadan 2025, karya ini se-genre untuk mereka yang menghindari ‘steal the thunder‘ di kala lebaran, mereka yang mementingkn kenyamanan yang modern
Dinamika Desain dan Dekonstruksi Baju Kurung
Walau nyaman, sederhana, dan low key, koleksi terbaru Sapto ini kaya dengan dinamika desain yang seru. Baju kurung jadi primadona, bentuknya yang dekonstruktif kontras dengan suasana sopan santun lebaran, modern tetapi aman. Ada juga baju kurung tanpa lengan, longgar dan keren. Lalu baju kurung berpola leher dan kerah Koko, hybrid desain yang siap dipadankan dengan palazzo atau wastra koleksi pribadi. Baju kurun sepanjang mata kaki, longgar dan luwes. Elemen outer muncuk pada beskap oversized tanpa lengan, terdapat top berrenda asimetri yang menggemaskan.
Rendah hati dan gejolak desain Ramadan 2025
Walau sederhana, setiap rancangan terlihat luxury, ini karena sebagian besar koleksi menggunakan kain solid premium, memberikan efek kualitas tuntas. identitas bordir Rikmadara, tempelan aksen-aksen 3D, layer tempelan renda, membuat magma desain yang tersimpan di dalam kesederhanaan.Palet warna yang menenangkan seperti Oyster (putih gading), Iris (biru-ungu muda), Ming (hijau), dan Chai (cokelat), melengkapi damainya hati di Hari Raya. Namun, menurut siaran pers yang dibagikan, koleksi Ramadan 2025 ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas mulai 5 Februari 2025 di Plaza Senayan Jakarta. “Kami ingin menciptakan karya yang tidak hanya menghormati tradisi, tetapi juga relevan dengan gaya hidup modern,” ujar Sapto Djojokartiko.
