Sejak berkiprah di bisnis fashion 10 tahun yang lalu, Mary Katranzou tak pernah berubah haluan, tidak membuang-buang waktu dengan coba-coba berbagai kemungkinan fashion character. Ketika pertama kali (tahun 2008) Mary melangsir koleksi di London Fashion Week, Mary memperoleh sambutan hangat dari media, ia melakukan ‘pecah telor’ dengan koleksi rancangan bermotif print, waktu itu ia menghadirkan motif mineral yang abstrak, sehingga dianggap melakukan revolusi digital print untuk pakaian.
Tahun demi tahun berjalan, Mary mengembangkan kesenangannya terhadap digital print, langkah yang membuat Mary tampak konsisten dan akhirnya memiliki signature yang mudah dikenali di antara ratusan ribu desainer fashion yang berkiprah di dunia ini.
Imajinasi Mary untuk koleksi spring summer 2019 kali ini tentang hobi mengoleksi, dari mulai filateli, parfum, art piece, dried butterfly, hingga telur Fabergé. Beberapa gaun bagai terbuat dari susunan prangko, detail pertemuan sudut-sudut perangko terlihat smart dan impressive. Untuk siluet pinggang super ketat di gaun panjang, tidak perlu membuat cutting gaun menjadi super ketat, cukup berikan digital print bergambar pertemuan botol parfum dan tutupnya. Ramping. Glam. Puncak kemewahan koleksi ini terdapat pada rancangan yang beride dari Fabergé egg yang popular di kalangan bangsawan Rusia.
Foto: indigital.tv