‘Dreaming of the days when I could jump on a plane and be with my Chanel family for the Cruise show! I’ll be with you all in spirit as I watch and cheer from a far’, begitu isi surat pendek tulis tangan dari Margot Robbie untuk rumah mode Chanel. Ia mengirimkan semangat dari kejauhan, menyaksikan virtual fashion show koleksi baru Chanel Cruise 2021/2022 dari rumah, sama seperti semua Fashion Editor lain di berbagai penjuru bumi. Show kali ini mengambil lokasi di Carrières de Lumières, di sebuah desa kuno bernama Les Baux-de-Provence, jauh di Perancis selatan. Tempat ini cukup berarti bagi Coco Chanel, disinilah pada tahun 1959 sahabatnya yang bernama Jean Cocteau pernah membuat film berjudul ‘Testament of Orpheus’. Cerita persahabatan Coco dan Cocteau ini menjadi alasan bagi creative director Virginie Viard, “karena Gabrielle Chanel sangat akrab dengan Cocteau, dan saya pun sangat suka film Testament of Orpheus,” ujarnya pada siaran pers.
Semangat Posh-Punk Berani Dari Virginie
Virginie menghembuskan semangat yang lebih berani untuk koleksi ini, semangat yang tidak biasa bagi rumah mode Chanel yang selalu lavish. Coba lihat ketika Karl Lagerfeld membesut tema serupa (dikenakan para Supermodel, dipotret oleh Peter Lindbergh untuk Vogue tahun 1991), rancangan terlihat ‘garang’ dan punk, tetapi tetap lavish glam. Virginie maju selangkah, ia seperti menciptakan aliran posh-punk yang kasual, cool, sebebas Madonna era Desperately Seeking Susan, percaya diri dengan kaos atau singlet, tapi juga beraura selebrasi seperti Cher di masa-masa Oscar yang seperti teraviliasi dengan cape hitam dari bahan macramé tembus pandang. Sesekali Virginie memasukkan juga gaya Hippie berupa kaftan panjang berlengan bishop (Chanel menyebutnya dengan shirtdress), putih bersih tanpa detail selain kalung dan anting hippie. Di sisi lain, jaket tweed klasik dibuat besar representasi gaya tahun 80an, mungkin terlalu berat dan serius untuk sebuah Cruise.
Foto: Chanel