Asmara Abigail adalah salah satu aktor Indonesia yang memiliki cakupan gaya penampilan yang multi-faceted, ia bisa muncul bergaya folklore, big city gurl, power dressing, hingga ‘dress to kill’. Tampaknya ia menikmati semua eksperimentasi fashion ini, selagi masih belia kenapa tidak menjajal semua style dan attitude? Belakangan ini Asmara semakin mencuat dengan gaun-gaun yang ia pilih untuk melintasi red carpet. Yang masih segar dalam ingatan adalah gaun rancangan Toton the Label yang ia kenakan pada Festival Film Indonesia 2021, gaun tulle dropped shoulder dikenakan dengan mold torso ala Romawi. Tanggal 6 Desember 2021 lalu, Abigail kembali hadir striking di acara premier film barunya yang berjudul ‘YUNI’. Ia mengenakan gaun warna ungu rancangan Harry Halim, desainer Indonesia yang bermukim di Paris.
Apa cerita di balik gaun rancangan Harry Halim ini?
Ini interpretasi saya sendiri, berhubungan erat dengan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, yang memang merupakan garis merah dalam film YUNI. Gaun tersebut menjuntai seperti rintik hujan berwarna ungu, dengan bustier yang berbentuk seperti armour juga menggambarkan perempuan kesatria seperti Joan of Arc.
Kenapa Ungu?
Ungu selalu menjadi warna favorit saya sedari kecil, semenjak saya mengenal warna dan tidak berubah sampai sekarang, basically all shades of purple are my favorites. Mungkin cerita bermula dari oma saya yang terkena kanker payudara di awal tahun 90an, beliau selalu menggunakan slayer ungu di kepala untuk menutupi kerontokan rambut akibat chemotherapy. saya yang masih berumur dua tahun mungkin mengasosiasikan warna ungu dengan kekuatan dan kegigihan untuk selalu berjuang.
Bagaimana dan kapan Asmara bertemu dengan Harry Halim?
Perkenalan saya dengan Harry Halim berawal dari sebuah rok satin berwarna biru langit di satu sore di Paris, sekitar bulan Oktober 2013. Rok itu hadiah dari sahabat saya Melody yang saat itu bekerja di dalam tim design Harry Halim. Setelah itu saya langsung jatuh cinta dengan jenama Harry Halim. Pertemuan pertama saya dan Harry berlangsung pada tahun 2018 di butik Harry Halim di Kemang, Jakarta Selatan. Pertemuan yang berlangsung singkat namun padat dan berkesan. Saat itu saya memiliki kesempatan untuk fitting secara private dan personal, langsung ditangani Harry Halim sendiri. Setelah itu kita tetap menjalin hubungan sampai sekarang. Well, saya bisa bilang kalau kami sekarang berteman.
Apa harapan Asmara mengenai kolaborasi aktor-aktor Indonesia dengan dunia fashion?
Aku harap akan lebih banyak cross culture antara dunia fashion dan dunia film, dengan style yang lebih beragam, berasal dari jati diri dan bukan sekedar karena ciptaan fashion stylist.
Foto: Eandaru Kusumaatmaja
Sketsa: Harry Halim