Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah kekuatan cerita-cerita rakyat yang tersebar hampir di setiap wilayah nusantara, cerita-cerita yang mengandung pesan-pesan moral yang baik untuk masyarakat. Dari Kediri, Jawa Timur, terdapat satu cerita yang melegenda, yaitu Keong Mas, cerita tentang seorang Puteri cantik yang terdera hal cinta dan tertulah menjadi Keong Mas. Kisah Keong Mas ini diangkat menjadi satu koleksi rancangan ready-to-wear deluxe terbaru, persembahan desainer Adeline Esther untuk program KAIN NEGERI dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) yang ditampilkan di JF3 2024. Adeline menerjemahkan pakaian dari karakter-karakter di Keong Mas menjadi satu koleksi pakaian yang modern, urban, dan relevan dengan realitas gemerlap kehidupan saat ini.
Batik Pekalongan dalam cerita keemasan
Koleksi terdiri dari 8 set rancangan ready-to-wear deluxe, terdiri dari elemen-elemen seperti gaun, celana panjang lebar, rok panjang, cape, bralette, bodysuit, kemben, dengan styling multi-layer dari permainan lapis demi lapis chiffon silk yang lembut. Namun bahan utama yang ditonjolkan oleh Adeline adalah bahan-bahan Batik Pekalongan dalam pilihan dominasi warna-warna pekat seperti ungu gelap, merah gelap, dengan highlight unsur warna keemasan prada. Permainan detail desain dikembangkan dari aksen drape selendang yang terdapat di setiap pakaian legenda puteri-puteri kerajaan di tanah Jawa. Adeline mengembangkan aksen ini menjadi detail-detail yang intriguing, selain menjuntai disisi pinggul, ada juga yang didesain menjadi drape asimetri pada sisi pinggul, kemudian drape tersusun rapi mengikuti pola halter, dan ada juga tertata vertikal simetri yang bertumpu pada garis tengah badan, membentuk sepotong gaun romantis. Sebagai aksen focal puncak cerita di koleksi ini, Adeline mengajak perancang aksesori Rinaldy A. Yunardi untuk mendesain clutch bag yang berbentuk Keong Mas. Selain itu, Rinaldy juga membuatkan anting-anting yang dikenakan oleh semua model.