STUDIOMORAL semakin hari semakin piawai memainkan hati peminat fashion. Jenama ini dengan ‘slay’ nya membuat koleksi baru berjudul “Collection 03” yang idenya dikembangkan dari seragam anak-anak Pramuka, seragam yang begitu melekat di benak seluruh anak Indonesia, seragam yang tanpa sadar memberikan pengalaman pertama bagi anak-anak Indonesia akan apa itu styling! Apa itu menggabungkan ikat pinggang, emblem, bros, kacu, segala atribut seru, dengan saku kargo dan saku tempel. Segala formasi pakaian Pramuka ini diterjemahkan STUDIOMORAL ke gaya urban, dalam pilihan warna yang sudah beranjak meninggalkan warna Pramuka (soga, coklat, dan kacu merah putih), menjadi warna-warna khaki, green khaki, camel, kinantan, dan turangga. Palet warna yang mencerminkan sikap sangat sadar warna, luas tetapi terkontrol. Muuah!
Collection: 03 dan simpul yang super stylish
Elemen utama adalah kemeja boxy dengan garis bahu, dropped shoulder, renyah, trendy. Dibalik kerah terdapat dasi dengan teknik ikatan Simpul Tarik, salah satu teknik simpul dalam ke-Pramuka-an. Kemeja boxy di koleksi ini ada yang dibuat pendek (cropped), dikenakan dengan lapisan cape berpola trench. Ada juga kemeja boxy yang ditransfer jadi kemeja polo, dari bahan relax dan longgar, nyaman. Ada lagi kemeja lengan panjang bermanset lebar, kerah berdasi kecil bagai kacu, celana sebetis berlapis rok deconstructive lipit-lipit, rok yang tentu saja berasal dari rok seragam Siaga Putri. Lalu, terimalah kemeja putih ramping berpasangan dengan celana pendek ala Siaga Putra, yang ditimpa dengan trench coat deconstructive, setelan celana pendek dan trench coat nya ada yang berwarna grant beige dan hitam. Dua set setelan ini (terutama yang hitam) super elegant, super stylish, super fashion. Muuah lagi!
Kepimpinan dan pelajaran hidup yang fashionable
Ide seragam Pramuka ini menghidupkan kenangan masa kecil Andandika Surasetja, Creative Director STUDIOMORAL. Ia menjelaskan bahwa “COLLECTION: 03” terinspirasi oleh perjalanan hidup dan pelajaran ketangguhan dan fleksibilitas yang ia dapatkan dari Pramuka, Pelajaran yang membuat anak Pramuka siap menghadapi tantangan kehidupan. Bagaimana menjalin simpul sederhana hingga mengurai simpul yang lebih kompleks, melatih konsep kepemimpinan dan kekuatan dalam bertahan. Untuk koleksi ini Andandika diperkuat tim kreatif yang dipimpin oleh Lutfiana Rusda dan Stephen Tanius. Mereka menggunakan bahan berkualitas tinggi, seperti cotton twill, wool-blend, ripstop, hingga genuine dan faux leather, memberikan nuansa kasual nyaman yang serbaguna.
Baris-berbaris regu kreatif
Melengkapi permainan rancangan adalah rangkaian aksesoris boro tie, kalung manik-manik dengan bandul logam dan batuan, serta tas denim berukuran ekstra yang dibuat bersama SECAWORKS, seluruhnya menampilkan aksen finishing rawis yang dikerjakan tangan. Kreasi ini mengingatkan pada jelinya keterampilan tangan dalam Pramuka. Sepatu teplek dengan atasan genuine full-grain leather berpotongan rendah yang dikencangkan dengan buckle logam satu tali bergaya Mary-jane hasil kolaborasi bersama Cajsa. Nuansa kepramukaan tidak hanya tercermin dalam setiap helai pakaian, tetapi juga meresapi seluruh elemen peragaan mode yang ditampilkan di Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2024. Model-model didapuk dalam tempo rancak laiknya baris-berbaris. Elemen grafis diramu oleh Rayhan Reza Arifin bersama seniman visual Motionbeast, sementara musik yang digubah oleh Barirul menukil sandi Morse yang dipadukan dengan bunyi-bunyian alam mengingatkan pada suasana jurit malam.