Sepanjang tahun 2016 hingga awal 2018, keluar masuknya desainer dari beberapa mega bran dunia seperti Lanvin, Celine, Louis Vuitton, Burberry dan Givenchy seakan mengguncang peta mode dunia dan konglomerasi yang berada diatasnya.
Kering Group dan LVMH, masing-masing mengerahkan kekuatan untuk terus mencari dan mengganti direktur artistik yang mampu mengubah tren fashion dunia. Belum lagi group dan label independen yang saat ini mulai banyak menjadi acuan tren bagi generasi Z dan millennial.
Louis Vuitton yang baru saja kehilangan Kim Jones di divisi pakaian pria, belum terdengar siapa yang akan menggantikan dan mengisi posisinya. Yang bahkan terdengar kencang adalah rumor bahwa Kim Jones akan segera dipinang oleh Burberry menggantikan Christopher Baileys, namun berita tersebut masih simpang siur dan belum ada kepastian yang resmi.
Yang paling banyak dibicarakan belakangan ini tentu saja Hedi Slimane yang bakal menjadi direktur artistik untuk rumah mode Celine. Yang dibicarakan adalah tentang karakter Slimane yang sangat jauh bertentangan dengan karkater Celine dan yang pencinta label yang berada dibawah LVMH tersebut.
Sementara posisi yang masih kosong seperti pada Louis Vuitton, Gevenchy, Burberry dan Lanvin masih menunggu atau bahkan mencari siapakah sosok yang siap untuk melejit di jagad fashion dunia. Seperti yang diketahui bahwa Gucci saat ini merupakan label paling dipakai dan paling dibicarakan oleh insan mode sejak Alessandro Michele menjadi direktur kreatifnya. Kesuksesan Gucci yang berada di bawah Kering Group dan merupakan kompetitor yang paling sengit untuk label lainnya merupakan ancaman yang tidak mungkin dihindari. Belum lagi Balenciaga (yang juga berada dalam naungan Kering) dengan Demna Gvasalia sebagai direktur kreatif mampu meraup pasar anak kekinian dengan gaya street fashion yang lebih realistis.
Rotasi desainer seperti Hedi Slimane yang kembali lagi kepelukan LVMH untuk Celine, setelah jabatan terakhirnya di Saint Laurent (milik Kering) bisa saja merupakan ide yang cemerlang atau bahkan sebaliknya. Papan catur belum selesai dimainkan, pion masih bertahan digaris depan sementara raja dan ratu masih asik bercakap-cakap disinggasana. Siapa sajakah yang akan segera mengisi posisi-posisi penting ini? Apakah nama-nama lama dengan reputasi internasional atau bahkan nama baru dengan ide kreatif yang mampu mengubah wajah fashion dunia?