Apakah berlian-berlian pemberian grandma atau orangtua masih relevan untuk dipakai di aktivitas saat ini? Perhiasan-perhiasan warisan memang umumnya berdesain klasik dan timeless, namun untuk dipakai di saat perkembangan desain perhiasan yang dramatis saat ini perhiaan-perhiasan tersebut terasa out of fashion. Dilema juga kalau akhirnya mereka hanya berdiam diri di dalam jewellry box, sinar mereka seperti tidak dihiraukan lagi.
Cerita 3D
Dari Singapura, CW Jewels punya strategi khusus untuk menangani dilemma perhiasan ‘jadoel’. Caroline Wihono, Creative Conceptor dari CW Jewels, memberikan jasa redesign perhiasan-perhiasan tersebut tanpa mengubah atau merombak bentuk asli perhiasan. Simpelnya, berlian-berlian tersebut dibuatkan cangkang baru yang memperindah keberadaan aslinya. Misalnya earring berlian klasik bisa dijadikan leontin dengan tambahan pengait emas dan batu-batuan mulia yang lain. Desain 3D sebagai tambahan tersebut tidak mengunci mati berlian utamanya, berlian tetap bisa dilepas dan kembali ke fungsinya semula.
Beberapa waktu lalu CW Jewels datang dari Singapura dan memamerkan koleksinya di hotel Gran Mahakam Jakarta. Berbagai leontin, gelang, dan cincin ditampilkan dengan indah. Masing-masing perhiasan memiliki cerita tersendiri, sesuai dengan konsep pembuatan CW Jewels: We craft your stories one jewelry at a time.
Ki-ka: Diana, Betty, Nenu, dan Koming.
Ki-ka: Etty Febe, Caroline Wihono, Dame Bintang, Damayanti Purba
Foto: CW Jewels.
5 comments