3 jenama fashion mencuat dari peragaan busana virtual ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, mereka adalah Adhy Alie, Thiffa Qaitsy, dan Anggia. Adhy Alie, mengangkat ragam tenun ikat yang ia patchwork ke dalam aneka pilihan long coat. Wastra tenun ia fokuskan pada long coat, melapisi gaun-gaun hitam polos dan gaun-gaun broken white yang simpel, sesekali gaun diberi obi berbahan wastra, sedikit, namun efektif membuat proporsi tubuh tampak mantap. Agar tak bosan, ada gaun yang diperkaya dengan renda di bagian bawah rok, renda dipilih berwarna hitam sehingga redam dan tidak mengganggu level elegan yang ia ciptakan. Yang membuat istimewa tentu pengerjaan dan finishing yang tampak rapi presisi yang bisa dilihat pada garis bahu dan hemline. Muslimah akan tampak elegan berwibawa dan cinta wastra dengan rancangan Adhy Alie ini, dan satu lagi: bebas dari kesan gaya ‘Ibuk-Ibuk’. Bravo.
Kemewahan Sederhana Wastra Songket Siak
Thiffa Qaitsy mengangkat wastra songket Siak dari Riau dengan pilihan warna burgundy dan cedar green, warna-warna yang terlihat ‘mahal’ sepanjang masa. Thiffa menggunakan siluet trapeze untuk bagian atasan dengan ukuran panjang yang variatif, lalu meletakkan bunga-bunga songket sebagai ornament pada sisi bawah lengan berbentuk puff, pada tepian sisi depan top/outer, juga pada sisi sambung yang horizontal pada over coat. Pada bagian rok dibuat simpel, sehingga fokus perhatian ada di atas saja. Anggia, membawa sisi generasi Z pada koleksi yang ia presentasikan, menggunakan bahan denim dengan washing technique (sehingga menghasilkan gradasi denim dan juga motif kotak-kotak ala shibori), dan juga bahan-bahan batik dua warna. Anggia membesut rancangannya bergaya street look. Memang perlu dipilih-pilih mana rancangan Anggia yang ok untuk dikedepankan, namun secara kreatifitas, Anggia (dan dua nama desainer di atas) sudah saatnya kita masukkan ke dalam radar konsumen yang jeli.
Giatkan UMKM Dengan Kinerja Desainer Mode
Adhy Alie, Thiffa dan Anggia, bersama 7 desainer lain tampil di acara ISEF ini untuk menggiatkan pelaku UMKM (usaha Mikro Kecil Menengah) semakin produktif menghasilkan wastra-wastra Indonesia. ISEF sendiri merupakan ajang tahunan ekonomi dan keuangan Syariah terbesar di Indonesia, berprogram untuk upaya pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah nasional guna turut mendorong pemulihan ekonomi nasional. ISEF juga bertujuan mendorong pengembangan ekosistem ‘halal value chain’. ISEF diselenggarakan oleh Bank Indonesia, didukung oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC), dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC). ISEF yang ke tujuh tahun ini ditayangkan di lebih dari 100 platform digital (termasuk di antaranya bisa disaksikan live di website Mercedes-Benz Fashion Week Russia). “Dengan niat yang lurus dan sinergi dengan seluruh stakeholder, Insya Allah bersama-sama kita dapat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, khususnya sektor fesyen muslim,” ujar M. Anwar Bashori, Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia. Untuk jejaring fashion show yang bisa disaksikan di web dari Rusia, Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, mengatakan, “Panggung pekan mode internasional yang diselenggarakan secara virtual ini merupakan kesempatan berharga di masa pandemi. Desainer fesyen dan aksesoris pelaku UMKM di Indonesia dapat menampilkan dan memperkenalkan karyanya di skala global, khususnya pasar Eropa. Kesempatan ini membuka peluang bagi para UMKM di Indonesia untuk merambah pasar ekspor. Diharapkan produk modest wear Indonesia benar-benar dapat diterima di pasar Eropa.”
Foto: Indonesian Fashion Chamber