Sesuatu yang sangat menggairahkan kreatifitas ‘alam fashion’ berpendar dari Milan Fashion Week. Kreatifitas yang sangat layak untuk menghempaskan kelesuan fashion akibat pandemi, membuat area fashion kembali bersemangat, penuh harapan akan ide yang tak akan pernah surut. Kreatifitas ini bermula dari asik-asik makan malam bareng antara jawara-jawara jenama fashion, Vesace dan geng Fendi, antara Donatella Versace dan Silvia Venturini Fendi plus Kim Jones. Pertemuan tersebut mengusik pemikiran tantangan untuk ‘bagaimana kalau kita bertukar brand sesaat?’, pemikiran yang tak terlalu banyak dibahas dan langsung di eksekusi saja. Donatella Versace mendesain untuk jenama Fendi, Silvia dan Kim Jones mendesain untuk jenama Versace. Gawat! Ini seru banget. Sesuatu yang hampir tak mungkin, nama-nama terhormat dalam industri fashion di Italia, jenama yang tidak berada di dalam satu group perusahaan, bisa dalam sekejap bersepakat. Hebatnya, keduanya belum pernah menjadi designer untuk brand lain, selama ini murni seumur hidup mendesain untuk jenama sendiri.
Era Kejayaan Supermodel Untuk Fendi
Donatella Versace dengan DNA fashion nya yang selalu bergelora, menyuntikkan gairah luar biasa untuk capsule collection FENDI. Setelan cropped top, pencil skirt, dan cropped bomber jacket, dari bahan print motif macan tutul, seperti suntikan semangat yang super fashion, cropped top bertepian lace warna fuchsia, cropped bomber, topi, dan boots bermotif monogram Fendi, lalu topinya ber-logotype VERSACE. Wow. Perkawinan simbol yang rasanya tak akan pernah terjadi. Donatella menyisipkan gaya desain Versace dari era supermodel di tahun 90an, sackdress dari bahan mess metalik, tersamarkan logo double F Fendi. Untuk pria, Donatella menyusupkan gaya pria Versace yang tetap maskulin walaupun super fashion. “It’s a first in the history of fashion: two designers having a true creative dialogue that stems from respect and friendship. It led to us swapping roles to create these two collections.” Donatella Versace, Chief Creative Officer Versace.