Dua ekor paus berwarna pink terdampar di pantai Jimbaran, Bali. Yang satu berukuran besar disebut sang bapak yang bernama Ragga, dan yang lebih kecil adalah anak dari Ragga, Runna. Keduanya bertengger di pantai Loca Sea House, Jimbaran, sebagai tanda dibukanya eksebisi seni Widya Segara. Pameran seni Widya Segara ini, menampilkan visi artistik dari seniman Indonesia ternama, Arkiv Vilmansa. Diselenggarakan oleh Galeri ZEN1, acara ini menjanjikan sebuah perayaan budaya yang memadukan seni kontemporer dengan keindahan alam Bali.
Arkiv Vilmansa, yang dikenal dengan karya-karyanya yang menggugah dan menggabungkan elemen tradisional serta modern, akan menghadirkan koleksi unik yang menangkap esensi dari kekayaan warisan budaya dan seni Bali. Pameran ini merupakan bukti eksplorasi berkelanjutan Arkiv terhadap seni, masyarakat, dan alam, memberikan perspektif baru yang mendalam bagi penonton lokal maupun internasional.
Pusat perhatian dalam pameran ini adalah Ragga, instalasi paus terapung karya Arkiv Vilmansa. Berukuran panjang 30 meter, tinggi 9 meter, dan lebar 12 meter, Ragga merepresentasikan persimpangan antara mitos, alam, dan kesadaran lingkungan. Ragga dan Runna, instalasi paus yang berukuran sedikit lebih kecil, terinspirasi oleh refleksi Arkiv tentang kerentanan lingkungan dan kebutuhan mendesak untuk disadarkannya kembali hubungan manusia dengan alam. Paus, makhluk yang melambangkan kekuatan, misteri, dan luasnya samudra, melayang dengan anggun di atas laut di Locca Sea House, menciptakan pengalaman visual yang kuat. Ragga tidak hanya menjadi instalasi yang memukau tetapi juga simbol harapan untuk pelestarian lingkungan dan persatuan.
“Saya sangat antusias untuk berbagi karya terbaru ini dengan masyarakat Bali,” ujar Arkiv Vilmansa, seniman di balik pameran ini. “Seni selalu menjadi cara saya terhubung dengan dunia di sekitar saya, dan koleksi ini terinspirasi oleh lanskap, budaya, dan tradisi Bali. Ini adalah perayaan masa lalu sekaligus masa depan.”
Pameran Widya Segara juga akan menampilkan pilihan lukisan dari sejumlah seniman kontemporer Bali. Pameran ini, yang berlangsung dari 14 Desember hingga 11 Januari 2025, akan menghadirkan beragam bakat lokal yang penuh warna, termasuk Teja Astawa, Ida Bagus Purwa, Made Bayak, Suarnata, Satya Cipta, Nyoman Sani, Made Wianta, Kun Adnyana, Kenyem, Made Wiradana, Apel Hendrawan, Npaw, Kencut, Dully, Bayu Pramana, dan Putu Winata. Karya-karya mereka memberikan interpretasi unik tentang budaya, spiritualitas, dan alam Bali, menciptakan narasi dinamis yang melengkapi visi artistik Arkiv.
Di sisi Ragga akan hadir Domma, karya ikonik Arkiv, sebuah figur mitos yang menggambarkan kondisi manusia dan hubungan rumit antara manusia dan alam. Bersama-sama, Ragga dan Domma mengundang pengunjung untuk merenungkan keseimbangan yang rapuh antara manusia dan dunia alam, serta mempertimbangkan kekuatan besar yang membentuk masa depan kita. Nicolaus Kuswanto, Pendiri Galeri ZEN1 sebagai penyelenggara acara, menyampaikan, “Kami bangga mempersembahkan karya Arkiv Vilmansa sebagai bagian dari pameran Widya Segara. Seni beliau berbicara pada inti budaya Indonesia sekaligus menantang batasan praktik kontemporer. Kolaborasi ini merupakan momen penting bagi kami, dan kami sangat antusias melihat bagaimana karya ini akan diterima oleh audiens lokal dan internasional.”
“Arkiv bersama Ragga dan Runna adalah peristiwa Ulam Agung yang terulang di masa lalu, di mana di kehidupan lalu ikan paus terdampar di area pantai Tabanan, dan dipercaya menjadi simbol sumber berkat bagi masyarakat Bali—bernilai suci dan luhur,” tutur Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.
Pameran Widya Segara akan berlangsung di Locca Sea House, Jimbaran, hingga 11 Januari 2025. Selaras dengan komitmen Arkiv terhadap keberlanjutan lingkungan, Ragga dan Runna nantinya akan didaur ulang dan diubah menjadi sebuah karya seni baru, memastikan tidak ada limbah plastik. Pameran ini menjanjikan pengalaman budaya yang mendalam, di mana seni Arkiv Vilmansa dan seniman-seniman terbaik Bali berpadu menciptakan ruang untuk refleksi dan koneksi.