Maria Grazia Chiuri mengungkapkan koleksi haute couture autumn/winter 2022/2023 ini dengan istilah ‘Pohon Kehidupan’ sebagai titik awal menjalarnya sebuah kreatifitas haute couture. Kemana jalaran kreatifitas tersebut berada? Mereka semua dengan detail menghiasi permukaan banyak rancangan, mereka hadir dalam bentuk sulam tangan, lipit-lipit yang sangat halus, kerut-kerut smock, kerut-kerut serut pembentuk siluet badan dan pinggang, serta blok-blok patchwork dari bahan guipure yang tampak modern. Inilah mengapa siluet rancangan terlihat sederhana, rigid dan lurus saja, karena rancangan berlaku seperti kanvas tempat beraksinya semua kinerja tangan, kinerja couture, yang detail dan jeli. Selain siluet rigid tersebut, hadir juga beberapa gaun-gaun ala Gypsy Kenyamanan pemakaian hadir dari bahan wool crepe, katun, sutera, dan kasmir. Pada video teaser yang dilepaskan sebelum fashion show berlangsung, Dior menebarkan pertanyaan ‘What is Folklore?’ kepada sejumlah anggota tim couture Dior sendiri. Pertanyaan yang menggiring pemikiran bahwa Dior tengah mengangkat satu tradisi berpakaian yang penuh dengan pengerjaan tangan.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.