Siapa dekat dia dapat. Nigo sebagai sahabat Pharrell Williams, yang keduanya sudah menguasai dua jenama fashion di bawah payung LVMH, Pharrell untuk Louis Vuitton Men dan Nigo untuk Kenzo. Keduanya memiliki jabatan yang sama di kedua jenama tersebut, Direktur Artistik. Tentu saja tidak ada yang salah ketika dua orang yang bersahabat dan memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk saling membantu. Maka dari itu, koleksi Louis Vuitton men untuk fall/ winter 2025 yang show-nya berlangsung tadi malam di Paris, adalah kolaborasi Pharrell Williams dengan Nigo, sang sahabat.
Sebenarnya ini bukanlah kolaborasi Nigo yang pertama untuk Louis Vuitton. Kolaborasi ini lebih untuk menciptakan kenangan akan persahabatan keduanya. Maka nilai-nilai estetika Nigo terlihat jelas pada koleksi ini yang dipadankan dengan estetika Pharrell Williams. Topi baseball yang merupakan ciri khas Nigo tampil hampir mendominasi pada setiap look berbasis dandy streetwear khas Pharrell. Nigo pun memanfaatkan latar belakang budayanya, Jepang, dengan menyuntikan teknik tie-dye indigo Jepang pada beberapa tampilan. Dan ini diperkaya dengan mengundang seniman lukis Jepang, Azuma Makoto, untuk melukis bunga Sakura pada koleksi Trunk Louis Vuitton yang transparan. Lukisan ini memiliki estetika ke-Jepang-an yang sangat kental.
Pharrell sendiri banyak mengolah motif baru untuk koleksi ini, yang semua dikembangkan dari kode motif warisan Louis Vuitton dan motif koleksi pertamanya, LVers. Motif camo daun dalam berbagai warna, camo monogram, motif dan bunga yang merupakan ciri khas Nigo. Semua hadir dalam palet warna Louis Vuitton, palet coklat, hitam, abu-abu, putih dan pink. Denim juga mengambil tempat yang cukup besar pada koleksi ini, hadir dalam berbagai olahan denim yang menghasilkan motif. Dan satu lagi, motif graffiti yang cukup mencuri perhatian.
Siluet dandy dengan suntikan streetwear dengan finishing yang luxury tentu saja harus dilengkapi dengan tas. Pharrell membuat cukup banyak model tas baru untuk koleksi ini, mulai dari bentuk surealis udang hingga tas berstruktur konstruktif. Tas tote bag yang sebelumnya tampil besar, kali ini diperkecil. Speedy dalam berbagai ukuran dan warna serta tas fungsiona workwear bags dengan ekstra kargo di bagian depan.
Melihat koleksi ini yang begitu mudah untuk dipakai oleh siapapun, terbayang oleh saya proses kreatif yang begitu bounding antara Pharrell dan Nigo. Dimana mereka sudah saling mengenal karakter gaya masing-masing dan paham akan keinginan pasar serta para fans fanatik keduanya, juga Louis Vuitton pastinya. Koleksi ini bisa dikatakan sangat relate dengan kehidupan pria modern saat ini, tidak ada tampilan avant garde over the top yang berlebihan menarik perhatian, tapi masih memberikan estetika tampilan chic dan stylish untuk pria. Yang mana Pharrell Williams sangat memahami sekecil apapun setiap komponen untuk pria kalau mau tampil keren.