Frank Gehry, lebih dari sekadar arsitek, adalah seorang seniman dan desainer yang selalu mengeksplorasi bentuk dan material dalam berkarya, dengan hasil yang monumental. Dalam kerjasama selama hampir dua dekade dengan Louis Vuitton, ia telah menciptakan berbagai karya yang mencerminkan keahlian mewujudkan imajinasi secara teknis. Seperti yang sedang berlangsung di Art Basel Paris 2024, pengunjung akan disambut oleh instalasi patung ikan putih raksasa yang melayang di tangga Grand Palais, simbol aerodinamika yang menjadi ciri khas arsitektur Gehry. Kehadiran karya ini menegaskan pengaruh kuat seni visual Jepang dalam karyanya, memperkuat nilai estetika yang kaya akan detail.
Kolaborasi yang Menghasilkan Arsitektur Ikonik
Bersama Louis Vuitton, Frank Gehry telah mempersembahkan salah satu monumen paling ikonik di Paris: Fondation Louis Vuitton. Bangunan ini sudah berusia satu dekade, karya arsitektur yang mencerminkan eksplorasi Gehry terhadap transparansi dan cahaya sebagai elemen utama. Dari model skala hingga ilustrasi awal, koleksi di Art Basel menunjukkan pendekatan Gehry dalam menciptakan “kapal kaca” yang mampu menghadirkan ruang penuh cahaya. Kesamaan visi ini juga terlihat dalam karya-karya Gehry di Seoul dan museum-museum lainnya yang ia rancang dengan gaya arsitektural yang memukau.
Transparansi dan Dinamika dalam Desain Parfum Louis Vuitton
Kolaborasi Gehry tidak hanya terbatas pada arsitektur, tetapi juga meluas ke desain stopper parfum Les Extraits Louis Vuitton. Desain Blossom yang ia ciptakan pada 2021, terinspirasi oleh bunga dan api, menjadikan botol-botol parfum tersebut sebagai karya seni. Diperbarui dengan bahan kaca Murano pada 2022, stopper tersebut mencerminkan estetika organik yang menjadi ciri khas desain Gehry, memperlihatkan proses kreatif yang dinamis dan penuh inovasi.
Tas Louis Vuitton ala Frank Gehry: Miniatur Arsitektur
Tas dalam koleksi Louis Vuitton by Frank Gehry menjadi bukti nyata perpaduan seni dan fungsionalitas. Model seperti Capucines Mini Blossom dan Mini Puzzle mencerminkan estetika Gehry, sementara Capucines MM Floating Fish dengan relief kulit yang menyerupai sisik ikan menjadi sorotan dalam koleksi ini. Dalam perayaan Monogram Collection, trunk Monogram ikonik direimajinasikan dengan pendekatan baru yang melawan pandangan frontal terhadap objek.
Louis Vuitton di Art Basel: Sebuah Perjalanan Artistik yang Berkelanjutan
Kolaborasi dengan seniman seperti Frank Gehry telah menjadi bagian dari DNA Louis Vuitton sejak zaman Gaston-Louis Vuitton. Kehadiran Louis Vuitton di Art Basel Paris 2024 menegaskan komitmennya pada seni, menghadirkan karya dari seniman terkemuka lainnya seperti Yayoi Kusama dan Takashi Murakami. Pameran ini tidak hanya merayakan inovasi dan keahlian, tetapi juga hubungan jangka panjang antara mode dan seni kontemporer.