Dalam balapan yang penuh tantangan di sirkuit jalanan Jakarta yang bergelombang, Porsche menegaskan kembali dominasinya di ABB FIA Formula E World Championship. Dan Ticktum, pembalap tim customer Cupra Kiro, mencatatkan kemenangan pertama kariernya dengan performa spektakuler: mulai dari grid kelima, ia menyapu permukaan aspal yang “sangat kotor” dan penuh debu untuk memimpin di lap-lap akhir. Tak hanya Ticktum, tim customer Porsche lainnya, Andretti Formula E, juga bersinar melalui podium ketiga Nico Müller—yang naik 10 posisi dari start ke-13. Hasil ini memperkukuh posisi Porsche di klasemen konstruktor, kini hanya terpaut 4 poin dari puncak, sekaligus menjadi bukti keandalan teknologi Porsche 99X Electric baik generasi GEN3 maupun GEN3 Evo.

TAG Heuer Porsche Formula E Team
Tim pabrikan TAG Heuer Porsche Formula E Team turut meraih hasil gemilang dengan tiga pembalap Porsche finis di empat besar Jakarta E-Prix. António Félix da Costa menanjak dari start kesembilan ke posisi keempat, mengumpulkan poin krusial yang memperpanjang keunggulan tim di klasemen konstruktor. Meski begitu, balapan ini menyisakan tantangan: Pascal Wehrlein, juara dunia bertahan, harus puas finis ke-11 setelah start buruk (grid ke-17) dan kesulitan menyalip di trek sempit. “Sangat sulit beradu posisi di sini. Aspal di luar garis balap penuh kotoran dan energi tak jadi faktor penentu,” ujar Florian Modlinger, Direktur Motorsport Porsche, menyoroti kompleksitas strategi dalam balapan yang sempat dipimpin Jake Dennis (Andretti) sebelum insiden teknis merontokkan posisinya.

Jakarta E-Prix
Kemenangan Ticktum dan podium Müller bukan sekadar kemenangan tim customer, tapi bukti sinergi teknologi Porsche yang kompetitif di segala kondisi. “Tiga Porsche di empat besar adalah hasil kuat di tengah cuaca ekstrem Jakarta,” tambah Modlinger, seraya menyoroti misi kejar poin di sisa empat balapan (Berlin dan London). Da Costa, yang nyaris podium, menyebut balapan ini “liar namun menyenangkan”. Dengan momentum ini, Porsche siap memaksimalkan Gen3 Evo untuk merebut mahkota ganda: tim dan konstruktor. Seperti dikatakan Wehrlein: “Kami akan beristirahat, menganalisis, dan kembali berjuang keras.”





