Luxina.id, Di saat Bvlgari meluncurkan koleksi high jewelry Polychroma bulan Mei lalu, juga terdapat koleksi jam tangan berbasis high jewelry yang tak kalah menarik, yang mengusung dengan kental warisan Bvlgari, baik dari desain, material, movement dan craftsmanship teknik tinggi. Di peta dunia perhiasan dan horologi mewah, Bvlgari menorehkan definisi baru atas kemewahan melalui peluncuran koleksi Polychroma ini, sebuah manifestasi artistik dari warna, bentuk, dan budaya. Koleksi ini bukan sekadar pameran keindahan visual, tetapi juga pernyataan tegas dari sang Roman Jeweler of Time tentang bagaimana perhiasan dapat menjadi bahasa universal emosi dan ekspresi.
Seni Warna yang Menyentuh Dimensi Baru
Nama Polychroma berasal dari bahasa Yunani: poly (banyak) dan chromia (warna), merefleksikan keberagaman warna yang menjadi benang merah koleksi ini. Dalam setiap karya—baik itu jam tangan atau perhiasan—Bvlgari memadukan teknik tinggi Swiss watchmaking dengan flamboyannya DNA desain Romawi yang berani dan penuh karakter.
Puncak dari koleksi ini adalah lima mahakarya arloji High Jewelry yang tak hanya memancarkan kilauan batu permata langka, tetapi juga menghidupkan cerita dan nuansa khas Italia: dari cahaya fajar Romawi, malam berbintang, hingga simbol mitologis sang ular Serpenti.
Nuvole Preziose: Syair untuk Langit Romawi


Jam tangan liontin Nuvole Preziose adalah representasi spiritual dari langit Roma, dengan desain oktagonal yang terinspirasi dari langit-langit Basilica Maxentius. Batu sapphire kuning 6,88 karat menghiasi pusatnya, dilengkapi dengan elemen kupu-kupu dan awan yang bisa dilepas-pasang sebagai anting, menciptakan harmoni antara fungsi, keindahan, dan fleksibilitas artistik.
Notte Stellata Diva: Kemewahan di Bawah Langit Malam

Arloji Notte Stellata Diva bagaikan puisi visual tentang malam Romawi yang magis. Dial-nya dihiasi safir biru, berlian, dan fireflies berkilau dari yellow diamond, semua dirakit dengan teknik trembler untuk menciptakan gerakan seolah hidup. Ini bukan sekadar jam tangan—ini adalah alam semesta kecil dalam genggaman.
Serpenti Aeterna: Simbol Keabadian yang Disederhanakan

Melalui Serpenti Aeterna, Bvlgari menampilkan reinterpretasi modern dari simbol ular ikoniknya. Garis minimalis yang elegan menyamarkan kompleksitas pengerjaan white gold, berlian, dan zamrud atau safir dalam siluet gelang membelit. Tak heran jika model ini tampil futuristik namun tetap menggugah nostalgia Romawi klasik.
Gioco di Forme e Colori: Arsitektur Warna dan Bentuk

Arloji rahasia ini adalah simfoni warna dan tekstur. Terpusat pada tanzanite 12,34 karat, jam tangan ini lebih dari sekadar aksesori—ia adalah karya seni yang bergerak. Dengan desain gelang yang dinamis dan unsur batu mulia beraneka bentuk, ia menawarkan pengalaman visual maksimalisme yang tetap halus.
Tubogas e Colori: Seni dalam Keseimbangan

Koleksi ini adalah ode terhadap desain Tubogas ikonik Bvlgari—namun dengan sentuhan segar. Batu-batu seperti tourmaline, malachite, turquoise, dan coral diatur dalam kombinasi warna berani, ditutup dengan amethyst transparan 6,65 karat yang membungkus dial-nya dalam efek seperti cairan.
Teknologi Mikro, Kemegahan Makro
Semua arloji, kecuali Serpenti Aeterna, mengusung mesin mikro Piccolissimo—salah satu mekanisme terkecil di dunia, hanya berdiameter 12mm dan berat 1,3 gram. Teknologi ini memungkinkan desain yang lebih bebas dan ekspresif, tanpa mengorbankan presisi Swiss.
bvlgari Polychroma adalah bukti bahwa kemewahan bukan lagi sekadar tentang nilai material, melainkan tentang keberanian mengekspresikan diri, merayakan keberagaman, dan memperluas batas-batas estetika dan teknik. Di tangan Bvlgari, jam tangan bukan sekadar penanda waktu—ia menjadi penanda gaya hidup.