Ada momen-momen dalam hidup di mana waktu seakan melambat, membiarkan Anda menikmati tiap detik yang berpadu dengan aroma, rasa, dan suasana yang sempurna. Malam saya di The Dempsey Cookhouse and Bar, sebuah restoran unggulan dari COMO Dempsey Singapore, adalah salah satu dari sedikit momen itu. Bukan hanya karena kelezatan hidangan karya Chef Jean-Georges Vongerichten, tetapi juga karena bagaimana setiap elemen—mulai dari desain interior, pelayanan, hingga atmosfer—tersusun apik dalam satu kesatuan pengalaman yang tak terlupakan.


COMO Dempsey sendiri adalah pusat gaya hidup yang menampung beragam destinasi kuliner dan retail mewah. Namun malam itu, perhatian saya sepenuhnya tertuju pada satu tempat: The Dempsey Cookhouse and Bar, rumah bagi interpretasi kontemporer dari masakan Asia-Eropa oleh sang maestro kuliner kelas dunia.
Saat Bar Menjadi Prolog yang Menyenangkan
Saya tiba sedikit lebih awal dari jadwal makan malam. Alih-alih terburu-buru atau sekadar menunggu di meja, saya memilih duduk di area bar yang elegan dan menyenangkan. Di balik bar, bartender dengan penuh perhatian menyambut dan memberikan daftar minuman koktail andalan mereka.
Pilihan saya jatuh pada Yuzu Vodka Spritz, minuman yang menjanjikan kesegaran citrus dengan sentuhan elegan. Terbuat dari Grey Goose Vodka, Lumina Triple Sec, Yuzu, Bolla Blue Prosecco, dan Tonic, koktail ini hadir dalam gelas tinggi dengan garnish sederhana namun cantik. Rasanya segar, berlapis, dan memiliki keseimbangan manis dan asam yang menyegarkan—sebuah pembuka malam yang sempurna sembari menunggu area dining room siap menerima tamu.

Bar di The Dempsey Cookhouse and Bar bukan sekadar tempat menunggu atau pengisi waktu. Ia adalah bagian integral dari pengalaman, di mana Anda bisa menikmati craft cocktail dengan pelayanan penuh perhatian dalam suasana yang santai namun tetap berkelas.
Pengalaman Makan Malam Yang Merupakan Perjalanan Sensorik
Saatnya malam, saya diarahkan ke meja makan oleh staf yang ramah dan sangat profesional. Interior ruang makan utama begitu memukau—langit-langit tinggi, pencahayaan hangat, dan sentuhan artistik yang menciptakan nuansa nyaman namun sophisticated. Dari tempat duduk saya, saya bisa melihat bagian dapur terbuka, menambah rasa keterlibatan dalam proses kreatif di balik setiap sajian.
Malam itu diawali dengan Caviar Creation, sajian kecil berupa Toasted Egg Yolk with Caviar and Herbs. Walau tampilannya minimalis, rasanya begitu kompleks. Kuning telur yang dibakar ringan memberi kedalaman rasa, dipadukan dengan gurihnya caviar dan segarnya herbal segar yang ditaburkan di atasnya. Gigitan pertamanya langsung menegaskan arah kuliner malam itu: berani, refined, dan sangat presisi.

Hidangan pembuka utama adalah Yellowfin Tuna Tartare with Avocado, Ginger Marinade, and Spicy Radish. Potongan tuna segar ditata cantik bersama alpukat lembut, memberikan kontras tekstur yang menyenangkan. Marinade jahe memberikan sensasi hangat dan segar sekaligus, sementara radish pedas memberi kejutan rasa yang halus tapi menggigit. Ini adalah salah satu tartare terbaik yang pernah saya cicipi—ringan namun penuh rasa, dengan keseimbangan sempurna antara umami, creamy, dan acidity.

Masuk ke hidangan utama, disajikan Madai Crusted in Nuts and Seeds, dengan Sweet and Sour Jus. Ikan madai yang dimasak dengan sempurna, dagingnya lembut dan juicy, dilapisi crust dari kacang dan biji-bijian yang memberikan kerenyahan kontras. Lapisan luar ini bukan sekadar tekstur, tapi juga membawa rasa earthiness yang memperkaya karakter ikan. Saus sweet and sour menjadi pengikat yang menyelaraskan keseluruhan elemen, mengangkat hidangan ini dari lezat menjadi luar biasa.

Sebagai penutup, disuguhkan Warm Chocolate Cake with Vanilla Ice Cream. Di luar tampilannya yang klasik, sajian ini menyimpan sensasi emosional. Cokelat hangat yang mengalir dari bagian tengah kue seolah menjadi simbol dari kehangatan malam itu—mengalir pelan, membungkus lidah dengan kelembutan dan rasa manis pahit yang seimbang. Es krim vanila yang dingin dan halus memberikan kontras suhu yang menyenangkan, menyempurnakan harmoni di akhir santapan.

Ketelitian dan Kelas dalam Setiap Detik
Salah satu hal paling mengesankan dari malam itu bukan hanya rasa dari setiap hidangan, tetapi bagaimana seluruh pengalaman dikurasi dengan sangat detail. Pelayan mengenal dengan baik isi menu dan siap memberikan rekomendasi minuman, menjelaskan komponen tiap hidangan, hingga menyesuaikan pace penyajian dengan ritme makan tamu. Tidak ada yang terasa tergesa-gesa, juga tidak ada momen menunggu terlalu lama.

The Dempsey Cookhouse and Bar menawarkan 175 kapasitas tempat duduk, namun suasana malam itu terasa sangat intim, mungkin karena pencahayaan yang dirancang cermat dan pemisahan ruang yang bijak. Musik latar yang lembut pun turut menyatu, menciptakan latar belakang yang tidak mengganggu percakapan namun tetap memperkaya atmosfer.
Sebuah Penutup dari Malam yang Sempurna
Ketika malam perlahan berganti, saya berjalan keluar dari restoran dengan perasaan puas dan bahagia. The Dempsey Cookhouse and Bar bukan hanya tentang makan malam, melainkan tentang merayakan keindahan rasa dan pengalaman secara holistik. Ini adalah tempat di mana masakan Asia bertemu teknik Eropa dalam presentasi modern yang tidak pernah kehilangan kehangatan.
Bila Anda sedang berada di Singapura dan mencari pengalaman kuliner yang menyentuh banyak sisi—dari rasa, suasana, hingga layanan—kunjungan ke The Dempsey Cookhouse and Bar adalah sebuah perjalanan yang layak untuk dijalani. Dan bila Anda tiba lebih awal seperti saya, jangan ragu untuk menyambut malam Anda dengan Yuzu Vodka Spritz di bar—karena di tempat seperti ini, bahkan menunggu pun terasa istimewa.