Kita akan selalu perlu seni, medium kita berkomunikasi tanpa kata-kata, tanpa suara, tetapi puas dan lega, mendengar teriakan visual, menguping bisik-bisik warna. Maka ketika ArtMoments Jakarta 2025 resmi diumumkan untuk kembali digelar, semesta seni rupa kembali bergairah. Kali ini, panggung besar seni kontemporer Indonesia memilih AGORA Exhibition Hall sebagai rumah barunya, menjanjikan pengalaman visual dan intelektual di tengah jantung Jakarta. Digelar pada 7–10 Agustus 2025, ArtMoments Jakarta memulai babak baru dengan tema “Restoration”, sebuah perenungan mendalam atas luka kolektif, dan juga ajakan untuk membayangkan ulang masa depan lewat lensa seni. Hm, penasaran, bagaimana rupa tema itu nantinya.

Tebaran Seni Kontemporer di AGORA
Dengan ruang baru yang lebih strategis di pusat kota, AGORA bukan sekadar venue, ia adalah statement dan positioning. Kehadiran ArtMoments di ruang ini menjadi simbol kebaruan, mengundang publik lintas latar untuk terlibat dalam diskursus seni yang lebih inklusif. “Restoration bukan hanya tema, melainkan proses yang rapuh dan personal,” ujar Sendy Widjaja, Co-Founder dan Fair Director. Di balik dinding-dinding putih galeri, pengunjung akan disambut instalasi site-specific, pameran imersif, dan intervensi arsip yang berbicara tentang iklim, identitas, dan ketahanan.

80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
Sorotan khusus diberikan kepada empat maestro seni rupa modern Indonesia—Sudjana Kerton, Ahmad Sadali, S. Sudjojono, dan Fadjar Sidik—dalam rangka menyambut 80 tahun Kemerdekaan RI. Presentasi mereka bukan nostalgia, melainkan jembatan: dari narasi bangsa di masa lampau menuju bahasa visual masa kini. Lebih dari 50 galeri dan institusi, baik lokal maupun internasional, berpartisipasi menghadirkan karya dari lebih 100 seniman. Sementara itu, Gerardo Tan, seniman Filipina yang tampil di Venice Biennale, memperluas spektrum global pameran ini.

ArtMoments Jakarta 2025
Tak berhenti di ruang rupa, ArtMoments 2025 melebarkan sayapnya ke seni pertunjukan, instalasi digital, dan media baru. Sebuah program bertajuk “Art and Embodiment” akan mengupas relasi tubuh, memori, dan identitas—menciptakan ruang reflektif yang intim dan terbuka. Cindy Ozzie, Chief Marketing Officer, menekankan pentingnya menjangkau generasi baru lewat inisiatif Young Collectors, memperkenalkan dunia koleksi seni kepada profesional muda dan pelaku kreatif urban yang haus makna.

Teriakan Seni sebagai Bahasa Universal
Di balik layar, Pan Pacific Jakarta berdiri sebagai sponsor hotel resmi dengan semangat yang selaras. “Ini bukan sekadar dukungan, tetapi komitmen kami terhadap masa depan seni dan budaya,” ujar Sjefke Jansen, General Manager. Dengan latar kemewahan yang elegan dan semangat keberlanjutan yang kuat, Pan Pacific merayakan Jakarta sebagai medan kreatif yang hidup dan berkembang. ArtMoments Jakarta 2025 bukan hanya sebuah pameran—ia adalah ruang pertemuan, ruang pemulihan, ruang kemungkinan. Di sinilah dialog dilahirkan, batas-batas dipertanyakan, dan seni menjadi bahasa universal yang merengkuh kembali kemanusiaan kita. Agustus ini, mari sambut seni sebagai pelita baru bagi masa depan yang penuh harapan.
