‘Kegilaan’ sensasional Jeremy Scott, sang creative director rumah mode Moschino, telah usai, kreativitas baju-baju yang mengundang tawa dan kocak-kocak sudah lenyap dari pentas Moschino. Siapa penggantinya? Belum ada. Tetapi rumah mode Moschino di Milan Fashion Week kali ini tetap berjaya, mengadakan fashion show dengan merayakan 40 tahun Moschino berkarya, mengembangkan ide-ide yang telah dibesut Franco Moschino tentang fashion yang fun, ceria, tetapi masih wajar dan stylish untuk dikenakan. Sebagai pencipta rancangan kali ini, diundanglah 4 orang stylist untuk mengulik arsip Moschino, mereka adalah Carlyne Cerf de Dudzeele, Gabriella Karefa-Johnson, Lucia Liu, dan Katie Grand. Keempatnya mengulik karya-karya Moschino dari tahun 80an dan 90an, hasilnya tampak lebih kuat di wearability, namun tetap memiliki unsur yang seru, misalnya aneka turban hitam berhiaskan bebatuan gemerlap, bisa chic dibuat ke gaya formal wear, casual chic, hingga bernuansa hip hop. Setelan denim berupa kemeja dan rok panjang ala Flamenco, sangat wearable, easy, dan sporty. Bicara soal denim atau jeans, di akhir fashion show para model muncul ramai-ramai hanya mengenakan t-shirt putih dan celana jeans, penampilan yang sangat Moschino. Moschino salah satu jenama yang mula-mula mengangkat jeans ke ranah high-fashion. Aura segar di setiap rancangan Moschino ini akan berhembus sampai ke Indonesia, karena jenama ini akan segara ada di Jakarta di bawah naungan Trans Fashion Indonesia.
