“Sudah jelas guru kita tak bisa merdeka kalau tidak sejahtera…,” ujar Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, namun bukan berarti pemerintah pusat bisa memecahkan masalah ini. Sementara kebanyakan masyarakat hanya ahli complain saja ketimbang berbuat sesuatu, berperan, atau sedikit membantu setetes saja kepedulian untuk guru-guru yang ada di sekitar mereka. Tetapi tidak semua masyarakat apatis, selalu ada jiwa-jiwa bening muncul di sana sini. Salah satunya Giving Is Caring, wadah para donatur mandiri yang dipelopori oleh salah satu pendirinya, Dewi Ivo , Giana Supit (dan dua ambassador, Aliya Rajasa dan Rossa), meluangkan waktu mengumpulkan kenalan-kenalan untuk berbuat sesuatu. Mereka menyempatkan diri mengadakan acara ‘Giving to Teachers – Peduli Guru’ dengan merangkul BIKA LIVING dan Cita Tenun Indonesia, berkumpul pada satu siang di BIKA, Pacific Place, Jakarta. Sejumlah kenalan di ajak untuk melihat koleksi BIKA LIVING, butik furnitur yang kali ini juga berinisiasi merangkul Cita Tenun Indonesia membuat BIKA KAIN. BIKA mengaplikasikan wastra Indonesia ke produk interior.
Giving Is Caring Bersama Guru
Acara amal ini akan akan menyumbangkan 10 % dari penjualan produk BIKA LIVING dan Cita Tenun Indonesia kepada program yang dibangun Giving Is Caring (GIC). Tidak hanya harus membeli, GIC juga membuka tangan untuk para donatur mandiri agar menyisihkan dananya dan memberi donasi kepada guru Indonesia secara jangka panjang, seperti yang sudah dilakukan Giving is Caring untuk PKIA (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak) Kiara RSCM. Utamanya GIC berpartisipasi memberikan Program Pelatihan Untuk Guru kepada dua PAUD yang dibina oleh perkumpulan Hand in Hand Yaitu Paud Kencana dan Paud Mawar. Acara ini diramaikan oleh Karina L. Cheung (Bika Living), Dewi Ivo, Georgiana Supit Nanik, Rossa, Kristin Soeryadjaya, Aliya Rajasa, Cut Mini, Nindy Ayunda, Khairani Kalla, Melinda Aksa, Rere Napitupulu, Windy Hartanto, Amelia Natadipura, Vinna Karlina, Astrid Soeleman, Aqila Rahmani, Canti Sari, dan Yayang.
Foto: GIC