Di tengah riuhnya Hutan Kota by Plataran, Art Jakarta Gardens 2025 kembali menjadi ruang eksperimental yang menyatukan seni, cuaca tropis, dan urbanitas Jakarta dalam satu napas. Salah satu nama yang tampil adalah Clasutta, seniman muda yang di awal tahun ini baru saja merampungkan partisipasinya di ARTSG 2025, di Singapura. Karya The Sleepless Night – Insomnia Series yang ia bawa menyuguhkan paradoks: insomnia, kondisi susah tidur yang dirayakan dengan ceria. Melalui warna-warna vibrant dan garis yang mengalir lincah, Clasutta mengajak kita berdamai dengan malam-malam tak tidur, menjadikannya hamparan bunga tidur yang lucu.

Bunga Tidur yang Ironis
Namun Clasutta tak berhenti pada mimpi. Dalam karya In Their Thirties, ia menyoroti usia tiga puluhan—usia yang sering dilapisi ekspektasi sosial. Pria yang “terlalu banyak pilihan”, perempuan yang “terlalu memilih”, semua diolah dengan visual semi-ironi yang jenaka tapi jujur. Lewat goresannya, kita diajak berhenti menghakimi dan mulai memahami: bahwa menjadi matang bukan berarti harus tergesa. Kadang, waktu terbaik bukan sekarang—tapi nanti, saat semuanya klik, tanpa perlu kompromi.

Clasutta di Art Jakarta Gardens 2025
Art Jakarta Gardens 2025 bukan sekadar art fair. Ia adalah lanskap hidup, tempat karya dan keresahan pribadi bisa berdialog dengan rumput, udara sore, dan senyuman pengunjung. Di sinilah karya Clasutta menemukan ruang yang pas: bukan hanya untuk dilihat, tapi dirasakan. Ia mengingatkan kita bahwa seni bisa ringan, tapi tidak remeh. Bahwa kebahagiaan dan keresahan bisa berjalan beriringan,selama kita tahu caranya menertawakannya.

