Pierpaolo Piccioli berhasil membuat orang setia bertahan di interface Valentino.com demi melihat presentasi virtual Valentino haute couture 2020. Ini sesuatu yang hebat, mengingat bahwa saat ini hampir tidak ada orang bisa setia di dalam forum virtual, mereka akan semudah satu klik meninggalkan forum dan pindah ke alam maya lain yang lebih seru. Can you imagine? Pierpaolo menayangkan koleksi haut couture ini dari Cinecitta (satu kompleks studio perfilman raksasa di Roma). Lokasi anggun ini membangun mood untuk masuk ke narasi Pier yang memberi judul koleksi ini dengan ‘Of Grace and Light’. Sebelum acara dimulai, kamera berjalan smooth menjelajahi replika bangunan-bangunan Romawi dalam warna hitam putih, sangat elegan, layar berhenti di depan satu ambang satu bangunan, lalu berpindah ke ruang gelap tempat munculnya satu video pendek karya Nick Knight. Kesan awal Cinecitta yang sebenarnya terasa kuno, mendadak modern karena di video ini Nick meriah menembakkan warna dan motif flora ke gaun-gaun Valentino yang putih total. Nick juga memainkan emosi dengan efek Glitch, penonton jadi agak cemberut karen glitch memberi kesan sinyal wifi terganggu.
Dibawa Pierpaolo Ke Mimpi Dengan Mata Terbuka
Pier patut dipujikan di sini, ia membawa haute couture ke level yang lebih tinggi, lebih relevan untuk era digital dan dominasi kultur girl group Blackpink. Walau begitu, rancangan tetap mampu membuat pemakai tampak graceful. Pada dasarnya gaun-gaun bersiluet basic, princess dan empire, lalu dihiasi dengan tatanan ruffle, puff, dan feathers. Peletakkan tumpukan puff dan ruffle juga tidak biasa, kesannya seperti hanya tumpukan acakan kain, sangat mengesankan. Drama gaun terletak pada proporsi panjang hingga lebih dari dua kali tinggi tubuh model, ini membuat gaun menjulang sangat tinggi bagai di dalam mimpi. Sebuah gaun princess, berleher round neck, lengan puff, dan sarung tangan silver metalik. Perhatikan detail lipitan silang di badan yang merupakan bagian dari rok yang besar, lipitan yang asimetri dibadan memberi kesan Royalty. Yang membuat koleksi ini sangat indah dan jelas adalah Pierpaolo benar-benar hocus focus, tak ada misi-misi gender, murni keindahan wanita, memicu pemikiran bagaimana haute couture bisa melesat di era digital.
Foto: Valentino