Kim Jones masih terpesona dengan pesona kota Roma, kota yang menurutnya abadi, kota yang menjadi landasan konsep rancangannya untuk koleksi Fendi couture spring 2022. “Keabadian kota Roma, spiritualitas kota Roma, kesan surgawi kota Roma,” ujar Kim Jones sebagai kalimat penghantar koleksi baru ini. Kim menggali cara berpikir Romawi tentang masa depan, bagaimana ia menyerap simplicity dari pakaian patung-patung marmer yang tersebar di kota Roma, bagaimana ia menyimpulkan semua itu untuk pakaian couture yang relevan dengan hari ini. “Ketika kita menelusuri jalanan di Roma, kita langsung terbawa ke masa lalu dan masa depan,” ujar Kim Jones. “Bekerja di Fendi kami merasa sangat modern, namun dalam perjalanan menuju ke tempat kerja, kami melalui begitu banyak monument. Ada rasa ‘total timelessness’ di kota ini: jalur-jalur penuh sejarah, tetapi juga seperti gerakan yang berproyeksi ke masa depan.” Dari apa yang ia rasakan tersebut, Kim menciptakan gaun-gaun dengan cutting yang sederhana, dihiasi dengan permainan layer demi layer, dan juga drapery ala patung Romawi. Hasil desainnya tampak sederhana saja jika dibandingkan dengan begitu grandiose nya ide yang dipakai sebagai latar konsep. Tetapi mungkin inilah cara kerja Fendi, menyederhanakan sesuatu yang megah hingga menjadi realistis.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.