Kali ini Thom Browne semakin menghancurkan kontruksi jas-jas formal lebih pecah dari biasanya. Jas-jas tailored muncul dalam bentuk-bentuk yang tak terbayangkan, misalnya menjadi dasar patchwork sepotong long dress yang bagian atas dan bahunya tetap berpola jas berdasi. Salut. Ada sepotong long dress slim, yang bagian roknya terbuat dari jas yang bergelayut di sisi pinggul kanan, kemeja formal di sisi pinggul kiri, plus dasi klasik yang seolah mengikat keduanya bagai belt yang tidak dikaitkan. Senangnya. Baju pengantin putih dengan detail gathered yang biasanya terletak di bagian rok, kali ini melingkar asimetri dari bagian atas lengan kiri, ke menyilang ke punggung, dan berakhir di bawah siku kanan. Pada bagian rok, didesain dari jas putih pria dan kemeja yang menempel di pinggul. Bagian sisi kanan jasm dibuat terbalik, sisi lining sutra terletak di luar, tetapi bagian sisi kiri jas tidak terbaik. Usil menggemaskan ya. Ornamen-ornamen bulan dan bintang dari bahan kilap metalik, menghiasi rancangan di sana-sini, bagaikan oleh-oleh yang sengaja dibawa dari perjalanan di angkasa.
The Little Prince yang jatuh membawa bintang gemintang
Cerita dekonstruktif Thom Browne ini dilatar belakangi oleh pesawat yang jatuh di tengah padang pasir melingkar dalam rupa lempeng jam. Model-model dengan jas-jas unik bagaikan keluar dari pesawat yang jatuh tersebut, lengkap dengan jas-jas mereka yang jadi teracak-acak pola konstruksinya. Latal belakang ide diambil dari kisah buku anak-anak berjudul ‘The Little Prince’ karya Antoine de Saint-Exupéry(1943). Menampilkan karakter pilot dengan pakaian antariksa ala Thom Browne, dan karakter-karakter seperti , The Businessman, The Lamplighter, The King, The Drunkard, The Baobabs, dan The Geographer, semua ini karakter-karakter yang muncul di dalam kisah perjalanan Sang Pangeran.
Foto: Courtesy of Gorunway.com