Menjadi artisan saat ini semakin terus berpeluang untuk bersinar, bukan hanya di Indonesia, tetapi tentu saja di negeri fashion, Prancis. Karl Lagerfeld yang pertama kali mengibarkan kinerja artisan dengan serius dan formal, misinya sangat mulia, mempertemukan modernitas dan traditional craftmanship (yang dimiliki para artisan), dan dipertunjukkan dalam show yang bernama Métiers d’Art, atau tafsirnya kira-kira Seninya Para Artisan. Presentasi fashion show dilakukan setiap bulan Desember, tidak hanya di lakukan di Paris, tapi juga di kota-kota lain seperti di Tokyo, New York, Monte-Carlo, London, Moscow, Shanghai, Byzance, Mummbay, Edinburgh, Dallas, Salzburg, dan Hamburg. Setelah Karl Lagefeld wafat, apakah program ini diteruskan oleh Chanel? Desember tahun 2022 lalu, bersama creative director baru, Virginie Viard, Chanel membangkitkan lagi Métiers d’Art. Presentasi diadakan di kota Dakar, di Senegal. Seperti belum puas dengan presentasi tersebut, Chanel membawa lagi koleksi Métiers d’Art tersebut di bulan Juni ini ke kota Tokyo, dengan vibe yang berbeda lagi, menghadirkan duta-duta Chanel dan sahabat Chanel seperti Jennie Blackpink (of course), Caroline de Maigret, Nana Komatsu, Kristen Stewart, Aoi Yamada, Ichika Nito. Di ‘After Party’, Jennie memberikan olah vokalnya dengan membawakan lagu ‘Fly Me to the Moon’.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.