Luxina.id, Louis Vuitton kembali menegaskan posisinya sebagai pionir melalui mahakarya futuristik high-end watchmaking: Tambour Taiko Galactique. Lebih dari sekadar penunjuk waktu, arloji dengan komplikasi tingkat tinggi ini adalah representasi seni, rekayasa presisi, dan mimpi manusia untuk menjelajahi semesta — dituangkan dalam satu komposisi waktu yang hidup, berdetak, dan bercerita.
Setelah mengeksplorasi opera Tiongkok hingga semangat Bushido Jepang, Louis Vuitton kini menembus batas atmosfer, meluncurkan Haute Horlogerie menuju galaksi dalam bentuk arloji minute repeater dengan Automata kompleks dan cathedral gongs yang membangkitkan nuansa teatrikal di pergelangan tangan. Untuk informasi, Automata adalah salah satu “keluarga” jam tangan signature Louis Vuitton dengan kompleksitas yang tinggi, baik pada movement dan cara melihat waktu pada jam tersebut. Bisa dikatakan, pemakai Automata hanya orang-orang cerdas yang memahami kompleksitas movement dan cara jarum jam berputar secara tak biasa.
Horologi sebagai Teater Mikro

Tambour Taiko Galactique menghadirkan sembilan elemen animasi yang hidup saat minute repeater diaktifkan melalui sebuah slide bertatahkan safir biru dan topaz. Seorang astronot melayang dalam keadaan tanpa gravitasi, menancapkan bendera Louis Vuitton berwarna saffron di permukaan Bulan. Di sekitarnya, satelit berputar, panel surya membuka, bintang-bintang berkilauan, dan Matahari mulai bersinar dalam rotasi lambat — semuanya dikoreografikan dengan presisi luar biasa.
Desain Automata ini bukan hanya permainan visual, melainkan pencapaian teknikal luar biasa. Gerakan lambat lengan kanan astronot menciptakan ilusi realistik zero-gravity, dicapai melalui keseimbangan mekanik yang kompleks dan ukiran tiga dimensi nan presisi.
Keahlian Artistik di Titik Puncaknya

Dial arloji ini adalah hasil eksplorasi artistik mendalam. Empat teknik enameling digunakan untuk menciptakan lanskap antariksa — dari paillonné yang menghasilkan kilau bintang emas, hingga grisaille yang menampilkan permukaan Bulan penuh kawah dalam efek chiaroscuro. Bumi digambarkan dalam tujuh lapisan warna enamel miniatur, lengkap dengan awan mengambang dan atmosfer yang memudar ke dalam ruang angkasa. Bahkan bunga monogram merah di pakaian astronot dilukis tangan dengan cara mikroskopis dan akurasi tinggi.
Inovasi Material dan Struktur Futuristik
Tambour Taiko Galactique hadir dalam case titanium dan white gold 18K berdiameter 46,7 mm dengan ketebalan 14,6 mm. Case ini menonjol dengan bentuk lug berongga hasil pemolesan ganda — efek visual yang memperkuat nuansa teknologi tinggi.
Crown-nya ditempatkan tak biasa, pada posisi jam 12, terintegrasi secara anggun dengan strap karet biru bertekstur LV. Bagian belakang transparan dari kristal safir mengungkap mekanisme dalam: kaliber LFT AU14.02, mesin mekanik manual dengan cadangan daya 100 jam dan 459 komponen, termasuk minute repeater dan automata tujuh animasi.
Spesifikasi ini tak hanya menunjukkan kecanggihan teknis, tetapi juga dedikasi Louis Vuitton terhadap penggabungan seni dan sains dalam satu objek yang dapat dikenakan.
Dari Bumi Menuju Bintang-Bintang
Louis Vuitton Tambour Taiko Galactique bukan sekadar jam tangan. Ia adalah manifestasi dari imajinasi manusia, terbuat dari logam mulia, seni enamel berlapis, dan mekanika presisi tinggi. Louis Vuitton tak hanya merayakan eksplorasi luar angkasa — ia menciptakan bentuk perjalanan baru: perjalanan waktu dengan rasa galaksi. Bagi mereka yang mengejar keistimewaan, inilah jam tangan yang tidak sekadar menunjuk waktu, tetapi menandai momen ketika mimpi, teknologi, dan luxury bersatu.
