Pencapaian 10 tahun jenama MARYALLÉ di arena fashion, dirayakan dengan kreatifitas tak terbendung untuk meleburkan unsur powerful dapper look pria dengan the power of Alpha Woman. Hasilnya sangat mengesankan, unsur-unsur pakaian pria yang necis dikonstruksi ulang dengan sensualitas dan aspek lembutnya drapery, renda, dan sesuatu yang elastis. Sebuah ‘tabrakan’ yang seru untuk diperhatikan berlama-lama. Misalnya kemeja dan dasi tuxedo dirombak menjadi halter top dan dasi yang dibiarkan tersampirkan lepas di leher, lalu dikenakan dengan pencil skirt yang juga dirombak bergaya sarung. Lihat juga jaket safari yang dirombak bergaya cropped bomber dengan lengan puff, yang dibuat dengan bahan sifon transparan.
Perayaan Sedekade MARYALLÉ
“Merayakan 10 tahun adalah sebuah pencapaian monumental sekaligus sangat personal. Ulang tahun ini bukan hanya perayaan perjalanan kami, tetapi juga kekuatan, keunikan, dan kisah wanita yang telah menginspirasi MARYALLÉ. Ini adalah bukti komitmen kami untuk menciptakan karya yang memadukan keanggunan, kekuatan, dan seni dalam harmoni,” ujar Michelle Maryam, Creative Director MARYALLÉ. Ia juga bilang, “Perayaan ini bukan sekadar peragaan busana; ini adalah penghormatan kepada individu-individu hebat dan inspiratif yang selalu hadir di setiap langkah kami. The Grand Parade mencerminkan komitmen kami untuk merangkul keberagaman, kreativitas, dan kegembiraan dalam berbusana. Kami ingin merayakan masa lalu sekaligus menyambut masa depan dengan kisah-kisah yang terus menghidupkan desain kami.”
Sosok Powerful Lady dan Maskulinitas
Kalau kita perhatikan, jenama MARYALLÉ telah mengusung formulasi desain seperti di koleksi yang Michelle beri judul The Grand Parade ini sejak sedekade lalu. Sebenarnya Michelle ingin mengajak para wanita untuk menjadi ‘gentleman’ bagi diri sendiri. “Saat kecil, saya terpesona dengan pria-pria yang mengenakan tuxedo rapi – mereka begitu gagah, percaya diri, dan tampak siap menaklukkan dunia. Namun, seiring bertambahnya usia, saya menyadari sesuatu yang luar biasa: kualitas-kualitas yang saya kagumi pada pria – kemampuan untuk menjalankan berbagai peran dengan penuh ketangguhan dan kekuatan – sebenarnya bukanlah milik mereka semata. Kita, sebagai perempuan, sudah melakukan itu semua sejak dulu. Kita adalah pemimpin, pengasuh, pemimpi, sekaligus pelaku yang mewujudkannya. Dan sekarang, sudah waktunya kita mengklaim hal itu untuk diri kita sendiri. Koleksi ini adalah selebrasi dari kesadaran tersebut: ini tentang menjadi gentleman untuk diri sendiri—melangkah ke dalam kekuatan kita, memimpin dengan percaya diri, dan melakukannya dengan penuh keanggunan.”
The Grand Parade untuk Teknik Tailoring dan Lembutnya Satin
Setiap elemen dalam koleksi The Grand Parade mencerminkan visi dualitas ini. Tailoring bergaya maskulin berpadu dengan daya tarik feminin – blazer ala tuksedo yang diperhalus dengan renda halus, bahan kulit berani yang dipadukan dengan satin yang fluid, serta korset berstruktur yang terlihat kokoh diberi sentuhan yang ternyata dapat menunjukkan kelembutan. Desain-desain ini tidak hanya menjadi penghormatan kepada pria yang dulu menginspirasi kekaguman, tetapi yang lebih penting lagi, menjadi pernyataan tentang perempuan yang menginspirasi dan juga tangguh dan kuat.
Dari Whulandary Herman hingga Anaz Siantar
Presentasi MARYALLÉ hadir dengan look yang elegan klasik dan glamor. Rias wajah dan rambut membiaskan klasiknya ‘old Hollywood glamor’. Alas kaki mengenakan sepatu klasik semacam pump dan strapy, lalu ada juga boot yang understated. Keputusan tata rias dan sepatu ini berhasil memperkuat cerita ‘The Grand Parade’ yang ingin dicapai. Runway set juga clean and classy dengan tata cahaya mewah, yang membuat runway photography yang dibagikan ke media tampak berkualitas fashion show level dunia. Rancangan diperagakan oleh sosok-sosok seperti Atiqah Hasiholan, Kelly Tandiono, Cathy Sharon, Artika Sari Devi, Whulandary Herman, dan Anaz Siantar yang mampu menghidupkan semangat dan konsep MARYALLÉ di atas runway. Sejak didirikan, MARYALLÉ telah menjadi pelopor fashion di ranah online shop, lalu kemudian kini hadir juga secara fisik ASHTA Jakarta Selatan.