Pagi itu di Plataran Puncak Resort, saya terbangun dengan pemandangan yang begitu menenangkan. Dari balkon pribadi Premier Residence Suite, udara sejuk khas Puncak menyapa dengan lembut, sementara hamparan hijau perbukitan perlahan diselimuti kabut tipis yang bergerak perlahan. Suasana syahdu ini menjadi pembuka sempurna untuk hari yang penuh pengalaman berharga. Hari ini, saya sudah bersiap mengikuti Nostalgic Tea Walk dengan Tea Garden Alfresco dan Morning Village Tour di Gunung Mas—sebuah perjalanan menyusuri keindahan perkebunan teh, mengenal lebih dekat budaya lokal, dan menikmati sarapan mewah di tengah alam.
Di lobby Widuri, Pak Komang, personal butler saya selama di Plataran Puncak, telah menunggu dengan penuh semangat. Dengan senyum hangat, ia menyambut pagi kami dan memastikan segala keperluan telah siap. Sebuah buggy eksklusif telah menunggu di depan lobby untuk mengantar kami menuju Gunung Mas, destinasi utama perjalanan pagi ini. Sepanjang perjalanan, udara segar dan aroma tanah basah khas pegunungan semakin membangun antisipasi akan pengalaman yang akan datang.

Setibanya di Gunung Mas, kami diperkenalkan dengan local guide yang akan menemani kami menjelajahi kebun teh. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Plataran Puncak yang bekerja sama dengan UMKM setempat, memberdayakan penduduk sekitar untuk menjadi bagian dari pengalaman autentik yang diberikan kepada para tamu. Dengan penuh semangat, sang pemandu mulai menceritakan sejarah panjang perkebunan teh di kawasan ini, dari masa kolonial hingga perkembangannya saat ini.

Kami berjalan menyusuri jalur hijau perkebunan teh, di mana daun-daun teh segar berbaris rapi membentuk lanskap yang menakjubkan. Sembari berjalan, kami belajar tentang teknik memetik teh yang benar, di mana hanya pucuk daun terbaik yang diambil untuk menjaga kualitas. Sesekali, kami berhenti untuk menikmati pemandangan perbukitan yang seolah tak berujung, ditemani embusan angin pagi yang menyejukkan. Perjalanan ini bukan sekadar eksplorasi, tetapi sebuah perjalanan penuh nostalgia yang menghubungkan kami dengan sejarah panjang industri teh di Indonesia.

Dari perkebunan teh, perjalanan berlanjut menuju Desa Wisata, sebuah kawasan yang membawa kami seolah melangkah mundur ke masa lalu. Rumah-rumah khas pedesaan dengan dinding kayu dan atap rumbia berdiri kokoh, mencerminkan gaya hidup tradisional yang masih terjaga. Di sini, kami melihat langsung bagaimana masyarakat desa menjalani kehidupan mereka sehari-hari, hingga praktik-praktik budaya yang masih dipertahankan hingga kini.
Setelah puas menelusuri desa, kami melanjutkan perjalanan ke dataran tinggi perkebunan teh, di mana tim Plataran Puncak telah menyiapkan sebuah piknik mewah untuk sarapan pagi. Tiba di lokasi, pemandangan yang terbentang di depan mata benar-benar luar biasa. Di antara pepohonan teh yang hijau, sebuah meja kayu panjang telah ditata dengan elegan, dikelilingi kursi rotan yang nyaman. Suasana terasa begitu sempurna—langit biru yang cerah, udara segar yang menyegarkan, dan aroma teh yang samar-samar tercium.



Menu sarapan pagi hari itu sangat menggugah selera. Kami disajikan Omelet dengan sosis dan bacon, meatball noodle, beef ham sandwich, serta berbagai macam pastry yang lembut dan renyah. Untuk minuman, tersedia jus semangka dan orange juice yang menyegarkan, serta tentunya kopi dan teh yang menjadi bintang utama pagi itu. Di tengah suasana hangat ini, kami ditemani oleh Christian Eka Cahya, Director of Sales and Marketing Plataran Indonesia. Dengan penuh antusias, ia berbagi cerita tentang visi Plataran Puncak dalam menghadirkan pengalaman menginap yang berbeda dari tempat lain di kawasan Puncak.

Menurut Christian, Plataran Puncak ingin memberikan pengalaman unik yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Konsep yang diusung adalah menghadirkan kemewahan yang berpadu dengan budaya dan keindahan alam, menciptakan destinasi yang tidak hanya nyaman, tetapi juga memberikan kesan mendalam bagi setiap tamu yang datang. Dengan program seperti Nostalgic Tea Walk ini, tamu tidak hanya menikmati fasilitas resort yang eksklusif, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk terhubung langsung dengan alam dan budaya lokal.
Setelah menikmati sarapan yang luar biasa, kami duduk lebih lama, menikmati udara segar sambil mengobrol ringan. Dari tempat ini, pemandangan tiga gunung yang mengelilingi perkebunan terlihat begitu megah, memberikan kesan mendalam akan keindahan alam Puncak yang masih asri. Momen ini terasa begitu berharga—perpaduan antara keindahan, ketenangan, dan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Saat akhirnya kami kembali ke Plataran Puncak Resort, saya merasa perjalanan ini telah meninggalkan kesan yang begitu kuat. Nostalgic Tea Walk dengan Tea Garden Alfresco dan Morning Village Tour di Gunung Mas bukan hanya sekadar aktivitas pagi, tetapi sebuah pengalaman yang menyelami sejarah, budaya, dan keindahan alam dalam satu rangkaian perjalanan. Ini adalah pengalaman yang tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menyegarkan jiwa, membuat saya semakin mengapresiasi setiap momen yang telah dilalui di Plataran Puncak.