Ingin merasa jadi Parisian? Maka sesuaikan aroma tubuh dan sekitar dengan kota Paris. Seperti apa aroma kota Paris menurut Diptyque? Sebelum Paris Fashion Week fall/ winter 2020 dimulai besok, Luxina memperkenalkan satu wewangian baru dari Diptyque. Perfumery yang lahir di Paris dan berumur 60 tahun ini, mengeluarkan Eau Capitale, sebuah rangkaian wewangian yang mewakili kota Paris.
Kota Paris adalah kota romantis dan gaya. Maka bunga mawar mewakili elemen romantis tersebut. Tapi pada saat semprotan pertama untuk eau de parfum, aroma mawar yang terhirup tidak seperti yang diduga. Karena pada top notes, aroma kayu Patchouli akan lebih terasa dengan aroma mawar yang samar. Untuk yang menyukai aroma tidak biasa dan aroma kayu, pasti akan menyukai Eau Capitale seketika.
Aroma yang tinggal lama kelamaan adalah aroma eksotik mawar bercampur bergamot yang zesty tapi dengan jejak patchouli. Semakin lama, aromanya berubah dan semakin lembut. Tidak sekeras pada awal semprotan. Dan bertahan seharian bila disemprotkan pada kulit.
Rangkaian ini terdiri dari eau de parfume, solid perfume, scented candle, room fragranced dan lotion untuk badan. Semua dibuat dengan kemasan romantis bernuansa merah fuchsia bunga mawar dan ilustrasi burung Merak dan menara Eifel.
Khusus untuk edisi ini, Diptyque berkolaborasi dalam membuat ilustrasi packaging. Kali ini dengan seniman ilustrator muda, Pierre Marie. Ia adalah ilustrator, dekorator dan seniman ornamen yang lahir di Paris. Karyanya sangat kental dengan gaya Art Nouveau, dan ini terlihat jelas dari desain yang dibuatnya untuk Diptyque.