Bali semakin memperkokoh posisinya di peta seni internasional dengan hadirnya Art & Bali, pameran seni berskala global yang akan berlangsung pada 12–14 September 2025 di Nuanu Creative City. Dalam langkah strategisnya, Art & Bali menunjuk Mona Liem, kurator kelahiran Indonesia yang berbasis di Swiss, untuk memimpin bagian New Media Art. Dengan pengalaman luas di bidang seni digital dan media, Liem diharapkan membawa perspektif inovatif yang menghubungkan teknologi, budaya, dan diskursus kontemporer.

Kuratorial Progresif
Sebagai pendiri Media Art Globale (MAG) di Jakarta, festival seni media pertama di Asia Tenggara, Mona Liem telah menegaskan visinya dalam menjembatani seni tradisional dengan media baru. Karya-karyanya, termasuk keterlibatannya dalam Wave of Tomorrow, festival seni, teknologi, dan musik terbesar di Indonesia, menunjukkan pendekatan kuratorial yang progresif. “Bali sejak lama menjadi titik pertemuan budaya,” ujar Liem. “Saya tertarik dengan tema Bridging Dichotomies dari Art & Bali, karena sejalan dengan misi saya dalam membangun ruang seni yang inklusif dan melampaui batas medium konvensional.”

Art & Bali 2025 dan Nuanu Creative City
Kehadiran Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City bukan hanya meredefinisi pengalaman pameran seni, tetapi juga memperkuat posisi Bali sebagai magnet bagi seniman, kolektor, dan penikmat seni dari seluruh dunia. Dengan kombinasi pameran, instalasi imersif, program publik, serta pertunjukan visual dan digital, acara ini tidak hanya menyoroti pengaruh seni Asia Tenggara dalam skena global, tetapi juga membuka peluang baru untuk eksplorasi dan inovasi dalam dunia seni kontemporer.

