Hutan Kota by Plataran kembali menjadi latar bagi Art Jakarta Gardens – edisi keempatnya – berlangsung hingga 27 April 2025. Tahun ini, pameran luar ruang ini menghadirkan 25 galeri seni dari berbagai kota di Indonesia, menciptakan atmosfer unik antara karya seni kontemporer dan lanskap taman metropolitan. Dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama tokoh-tokoh strategis dari sektor kreatif dan finansial, Art Jakarta Gardens menegaskan posisinya sebagai wadah pertemuan seni, investasi, dan ruang publik yang berkelanjutan.

Perekonomian Kretif dan Art Jakarta Gardens
Dengan dukungan kuat dari Bibit, Treasury, dan BCA sebagai Lead Partners, serta dukungan strategis dari Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Perekonomian Kreatif, Art Jakarta Gardens mengusung semangat kolaborasi lintas sektor. Dalam sambutannya, Olivia Budiono dari Bibit menegaskan kesamaan antara seni dan investasi sebagai proses jangka panjang yang bermakna. Senada, Treasury menghadirkan instalasi bertema ‘Golden Age’ bersama seniman Arkiv Vilmansa, mengajak publik memaknai kembali kemakmuran dalam narasi artistik yang menyentuh.

Karya-karya Patung Luar Ruang
Tak hanya galeri, The Sculpture Garden menjadi jantung pameran, menghadirkan karya patung dari seniman ternama seperti King Saladeen, Yunizar, Iwan Suastika, hingga Agugn dan Sekar Puti. Deretan instalasi ini menyajikan eksplorasi visual yang menggugah dalam bentuk, bahan, dan narasi sosial. Dikelilingi hijaunya taman kota, seni rupa hadir bukan hanya sebagai tontonan eksklusif, tetapi sebagai bagian integral dari pengalaman urban yang lebih manusiawi dan inklusif.

Ruang Seni
Terbuka untuk umum mulai 23 April, Art Jakarta Gardens 2025 menjadi ruang tempat seni, masyarakat, dan lingkungan bertemu secara harmonis. Dengan komitmen para mitra dan seniman terhadap keberlanjutan, edisi tahun ini bukan sekadar art fair, melainkan pernyataan kolektif bahwa masa depan seni Indonesia layak tumbuh di tengah ruang yang terbuka, kolaboratif, dan relevan secara sosial.


