Hey, Calvin Klein, selamat datang di arena modestwear. Arena yang terlalu manis untuk dibiarkan begitu saja. Laporan yang dikeluarkan oleh Thomson Reuters State of Global Islamic Economy mendata bahwa konsumen Muslim membelanjakan $243 juta untuk kebutuhan pakaian di tahun 2015 dan diharapkan akan menjangkau lebih dari $368 juta di tahun 2021, laporan ini dipetik oleh Nathaniel S. Palmer dalam artikelnya untuk Business of Fashion, 3 Februari 2018. Data ini tentu belum termasuk petikan pemikiran mendasar yang banyak beredar di kalangan Muslim di Indonesia bahwa, “…kalau rejeki, enggak akan kemana”, pemikiran yang berefek memudahkan aktifitas perdagangan, yang membuat berbelanja kebutuhan primer, sekunder dan tertier kaum Muslimin bisa terjadi kapan saja.
Balik lagi ke Calvin Klein di New York Fashion Week fall/winter 2018. Desainer Raf Simons, menurunkan koleksi Calvin Klein yang berdaya pakai tinggi, berkemampuan mix n match yang variatif, memainkan siluet over-sized yang masih disukai masyarakat fashion. Cara pikir dibuat twisted, Simons menciptakan pakaian pelindung udara yang sangat dingin dari ide pakaian yang sebenarnya melindungi tubuh dari jilatan api yang panas. Hm, keusilan yang seru. Bunker gear, atau perlengkapan pakaian pemadam kebakaran ditransfer untuk keperluan pakaian musim dingin. Warna oranye dan garis band yang terdapat di tepi jaket dan celana firefighter muncul sebagai aksen penting. Sarung tangan dibuat over-sized dari bagian pergelangan tangan ke atas, sehingga memunculkan efek drape yang fokal.
Untuk pelindung kepala dipakai balaclava (rajut pelindung kepala pemain ski) dan hijab-inspired atau sebut saja bergo, hijab instan yang sangat popular di Indonesia, bergo Calvin Klein ini memiliki tautan kancing ala outerwear di bawah dagu. Elemen ini tentu akan disambut gembira oleh para hijaber dan melahirkan demand mendadak, atau bisa ditunggu kalau versi knock-off nya akan muncul dalam hitungan hari di media sosial. Kreatifitas Raf Simons ini menyiratkan bahwa Calvin Klein telah melebarkan horizon, seperti Dolce & Gabbana dan Max Mara, pantauan demografi perilaku konsumen yang ditargetkan tidak hanya di faktor budaya, usia, dan level pendidikan, namun juga faith factor.
Oh ya, label Calvin Klein, sejak tahun lalu sudah bernama baru, Calvin Klein 205W39NYC.
Glossary:
Marhaban = Welcome
Foto: indigital.tv