Alpine Eagle adalah salah satu dari sekian banyak jenis jam tangan Chopard yang merupakan ikon dari jenama ini. Jenis ini dibuat terinspirasi dari sejarah Chopard yang modelnya merupakan interpretasi sosok pria dalam keluarga Scheufele selama tiga generasi dan Alpine Eagle telah banyak mengalami inovasi dan perubahan sejak pertama kali diluncurkan. Yang terbaru, pada Watches And Wonders Geneva 2023 lalu, Chopard Alpine Eagle lahir dengan fitur chronograph dan khusus ditujukan untuk Indonesia.
Jam tangan dibuat sangat spesial oleh Chopard khusus untuk market di Indonesia. Pada tutup belakang jam tangan yang terbuat dari kristal sapphire, terdapat lukisan emas peta kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ini merupakan penghargaan yang luar biasa untuk bangsa Indonesia di area jam tangan luxury yang dibuat di Swiss. Jam tangan berukuran 44 mm yang dinamakan Chopard Alpine Eagle Indonesia Edition ini dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas sebanyak 20 buah saja, dan khusus di dedikasikan untuk market dan loyalis Chopard di Indonesia.
Selain itu, desain eksterior Alpine Eagle mengalami inovasi baru pada penggunaan material case dan rantai, yaitu dengan menggunakan Lucent steel™, material yang 80% merupakan hasil daur ulang yang dikembangkan oleh Chopard. Material ini memiliki sifat anti alergi, lebih kokoh dan memiliki kecemerlangan yang tak tertandingi. Jam tangan ini juga menggunakan material titanium ceramic, yang terkenal sangat ringan sehingga membuat jam tangan lebih ringan dan tahan terhadap korosi.
Untuk movement, Alpine Eagle Indonesia Edition menggunakan chronograph movement Chopard 03.05-C yang seluruhnya dirakit dan dikembangkan oleh Chopard yang bekerja secara mekanis self-winding. Dengan dial yang begitu stunning, yang terbuat dari perunggu dengan tekstur sunburst berwarna pink salmon, jam tangan ini sangat mencuri perhatian. Lay out dial dengan jendela chrono 30 menit pada posisi pukul 3, jendela chorno 12 jam di posisi pukul 9 dan small second di posisi pukul 6 serta jendela tanggal diantara pukul 4 dan 5. Pada jarum detik terlihat detil merah pada ujungnya, yang terinsipirasi dari bulu burung Elang.
Jam tangan yang masuk dalam kategori dress watch ini, biasanya disukai oleh pria, karena ukurannya yang besar, 44 mm, dengan style dandy. Yang persis menggambarkan pria dari keluarga Scheufele selama tiga generasi.