Setiap orang menyukai kilau keemasan, sementara Bapak Christian Dior sudah menyulamkan benang lamé emas ke dalam karya couture nya pertama kali untuk koleksi Dior di musim dingin tahun 1937, pada gaun bernama Golconde. Sebagai penghargaan atas kejadian tersebut, Maria Grazia Chiuri, Creative Dior saat ini, mengangkat kembali kisah kemilau tersebut dengan menginterpretasikan ulang ke dalam koleksi kapsul bernama Dior Gold. Koleksi ini terdiri dari busana dan aksesori ikonik yang disempurnakan dengan sentuhan modernitas yang relevan untuk wanita elegan kini. Perhatikan setelan sepotong gaun panjang dan rok midi dengan tulle lembut dan renda atau dibuat dari bahan katun lurex jacquard berhiaskan aksen frill dan pleats. Rancangan yang belum pernah diungkapkan sebelumnya juga disingkapkan, seperti jaket berbentuk kotak dengan kain blister, dihiasi dengan kancing-kancing “CD” yang kontemporer. Tas Lady Dior dan Dior Caro berpendar dalam leather berbias warna, tersedia dalam tiga variasi bercahaya – emas, emas merah muda, dan perak – diselingi dengan detail tone-on-tone, sedangkan Lady D-Joy ditampilkan dalam versi yang dihiasi dengan garis grafis dari Diamond Cannage metalik. Sebaliknya, sepatu – mulai dari 30 Montaigne dan D-Way hingga sepatu kets Walk’n’Dior – diperbesar dengan kilau keemasan.










