Di musim couture bulan ini, semakin banyak rumah mode menghindari rancangan-rancangan yang ‘menegangkan’, provoking, dan sexy yang melewati kewajaran. Banyak rumah mode yang menjunjung tinggi kesedehanaan, kelembutan, keindahan, mungkin untuk mengimbari ekspresi dunia yang semakin ekstrim. Salah satu yang mengusung kelembutan adalah rumah mode FENDI deangan Creative Director nya, Kim Jones. “Musim ini, Fendi ingin berkonsentrasi pada usaha menjemput fluiditas, drape, dan siluet yang dibuat dengan teknik couture, lalu menyatukan elemen-elemen ini dengan sikap today,” kata Kim Jones. “Kami mengerjakan koleksi ini berdasarkan high jewellery dari Delfina. Rancangan yang tanpa perhiasan, idenya tetap datang dari palet warna dan embellishment dari koleksi Delfina; pakaian yang idenya dari perhiasan. Warna berasal dari nada warna batu mulia: berlian hitam, rubi, safir. Ada permainan lembut dan keras, flesh and stone.” Penjelasan dari Kim Jones ini membuat kita paham, mengapa koleksi ini tampak sederhana, menyenangkan, lembut, drape demi drape bergelayut alami mengikuti kontur badan. Ternyata, ini demi menunjang keinginan wanita-wanita yang ingin memanjakan aksesori mereka, wanita yang merasa aksesori adalah primadona dan di atas segalanya (secara harga dan memorinya pun pasti lebih mahal dari harga bajunya). Di sisi lain, dari koleksi ini kita bisa membaca bahwa Kim Jones memiliki sisi yang begitu lembut dan dama, tenang dan elegan. Berbeda dengan sisi yang ia ekspresikan di koleksi Dior Men.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.