Di tengah pandemi global, harapan untuk tetap tangguh terus ditunjukkan oleh Banyan Tree Group sembari bersiap untuk membuka pintu Buahan, a Banyan Tree Escape, di akhir tahun 2021. Terletak tersembunyi di dataran tinggi Bali yang megah, resor ini akan membuat para tamu tenggelam dalam warisan budaya lokal khas Bali Tengah melalui konsep “Tanpa Dinding, Tanpa Pintu”, sebuah ajakan untuk merasakan cara hidup yang berbeda.
Buahan, a Banyan Tree Escape, mencerminkan budaya dan warisan lokal Desa Buahan dan sekitarnya, dengan menggunakan metode dan bahan bangunan yang memiliki dampak lingkungan minim sekaligus dapat melestarikan lingkungan.
Seluruh area resor dibangun menggunakan material utama berupa kayu Ulin daur ulang asal Kalimantan yang sebelumnya digunakan di dermaga kapal dan dek pada kapal nelayan. Kayu Ulin, yang merupakan kayu jenis hardwood, tidak memerlukan perawatan dengan bahan kimia, menjadikan kayu ini sebagai bahan alami berkelanjutan yang ideal. Lebih
lanjut, penggunaan batang bambu yang dapat tumbuh dengan pesat di sekitar resor sebagai material tambahan juga mengurangi dampak pada lingkungan.
Buahan, a Banyan Tree Escape, mempromosikan perlindungan terhadap lingkungan melalui konsep “Tanpa Dinding, Tanpa Pintu” serta memastikan para tamu merasa terhubung dan berinteraksi dengan alam. Tamu juga diundang ke sebuah pengalaman penemuan berbasis pembelajaran yang tiada duanya. Mereka belajar tentang budaya dan warisan lokal melalui acara, perayaan, dan pengalaman yang terkurasi, dengan pendekatan Do It Yourself (DIY) terpandu. Tamu juga diajak menghargai dan belajar bagaimana cara bertanggung jawab secara sosial saat menjelajahi Bali Tengah dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, sebagai bagian dari pengalaman yang ditawarkan Buahan, a Banyan Tree Escape.
Resor ini menawarkan 16 vila dengan kolam renang pribadi, menjadikan setiap vila sebagai surga di dalam surga yang tersebar di area yang luas. Dengan konsep khas “Tanpa Dinding, Tanpa Pintu”, seluruh vila ditempatkan di sekitar area yang kaya dengan alam, menawarkan pengalaman tersendiri dan terpencil yang unik, dan merupakan tempat liburan yang sempurna tanpa harus keluar dari resor. Jumlah kamar yang sangat terbatas dan sedikitnya jejak yang ditinggalkan dari resor ini, memungkinkan para tamu untuk mengurangi jejak karbon dengan penggunaan bahan daur ulang, energi alternatif dan penggunaan daya yang lebih rendah secara keseluruhan sembari menikmati simfoni alam.
Buahan, a Banyan Tree Escape, mengembangkan menu makanan yang terinspirasi dari sekitar, tanpa limbah, dan farm to table, konsep kuliner dalam resor dirancang untuk menggunakan bahan mentah yang terinspirasi dari kehidupan lokal seraya meminimalisir limbah, sambil menyiapkan hidangan lezat.
“Berdasarkan akarnya yang dalam, Buahan, a Banyan Tree Escape, telah memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih baik. Komitmen kami adalah untuk terus menerapkan seluruh praktik berkelanjutan dan menemukan lebih banyak cara lain di kemudian hari. Untuk membuat perubahan bagi lingkungan, masyarakat sekitar, dan para tamu yang akan mengunjungi kami, kami tidak bisa hanya berbicara tentang apa yang perlu dilakukan, tetapi harus memimpin dengan memberi contoh, “cara hidup yang berbeda” bersinar dengan harapan dan impian akan hari esok yang lebih baik,” ujar Puspa Anggareni (Asisten Manajer Eksekutif dari Buahan, a Banyan Tree Escape.