Pada Watches and Wonders 2025, ini adalah jam tangan yang paling banyak mendapat sorotan dan komentar, bahkan terdengar sangat kontroversial. Jam tangan ini lahir untuk melengkapi saudaranya terdahulu, Sky Deweller, yang lahir pada tahun pada 2012, dengan desain yang diadopsi dari Rolex Oysterquartz yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1976.
Di dunia modern yang didominasi teknologi serba instan dan tren berganti dalam sekejap, ada satu hal yang tetap abadi: hasrat untuk menjelajah. Bukan sekadar melintasi medan, tapi menembus batas—baik batas geografis, waktu, maupun diri sendiri. Dari semangat itu, lahirlah Land-Dweller 2025—sebuah jam tangan mekanik yang bukan hanya merekam waktu, tapi menjadi saksi perjalanan. Jam ini bukan diciptakan untuk mengikuti mode dan trend, tapi untuk menemani momen ketika kompas tak lagi cukup, dan hanya insting yang memandu.


Tiga Wajah, Satu Jiwa Petualang
Land-Dweller 2025 hadir dalam tiga varian karakteristik—masing-masing diciptakan untuk menjawab gaya dan kebutuhan berbeda, namun tetap berada dalam satu DNA: kokoh, tangguh, dan elegan. Hadir dalam tiga variasi visual untuk memenuhi perbedaan seleras kaum kolektor ataupun penggemar jam tangan. Oystersteel Perpetual Land-Dweller 40mm dengan dial matte putih bermotif honeycomb, yang merupakan motif signature Rolex dengan material Oystersteel. Kemudian yang kedua Oyster Perpetual Land-Dweller 36mm dari 18 karat Everose gold dengan bezel yang dihiasi 44 butir berlian berpotongan trapeze. Yang terakhir adalah Oyster Perpetual Land-Dweller 40mm dengan material platinum dengan dial ice blue dan penanda jam dari emas putih 18 karat. Ketiganya menggunakan jenis bracelet model baru, Flat Jubilee, yang merupakan desain bracelet yang diinovasi dari dari desain rantai Jubilee.
Lebih dari Sekadar Jam, Ini Adalah Manifesto Petualang

Saat pertama kali menyentuh pergelangan tangan, Land-Dweller tak berbicara dengan lantang. Dengan diameter case 40mm yang tegas, dan bahan Oystersteel yang tak tergoyahkan, jam ini menyampaikan satu hal: statement dan siap untuk hal apapun yang akan datang. Sementara, menampilkan movement dengan menggunakan sapphire pada penutup belakang case, adalah suatu hal yang langka pada jam tangan Rolex, tapi pada Oyster Perpetual Land-Dweller, hal ini terjadi dan menjadi sebuah kejutan besar.
Bezel Fluted pada dua model dan bezel berlian dengan skala 24-jam memberi sentuhan fungsionalitas pada estetika tangguhnya—ideal bagi mereka yang menjelajah zona waktu ataupun sekadar menavigasi kota besar. Lensa Cyclops pada jendela tanggal, tidak hanya memberikan visual ikonik, tapi fungsional, mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah kesibukan, waktu tetaplah sahabat, bukan musuh.
Land-Dweller 2025 ditenagai oleh calbre 7135 yang dibuat oleh Rolex, mekanikal movement dengan self-winding memutar dua arah melalui perpetual rotor dan cadangan daya hingga 66 jam—sebuah keunggulan tersembunyi yang berarti Anda bisa menjauh dari dunia digital selama berhari-hari, dan tetap tahu arah waktu. Ia tak bergantung pada baterai. Ia hidup karena Anda bergerak. Karena itu, jam ini tidak hanya mencatat waktu—ia merasakan hidup bersama Anda.
