Gegap gempita kota Dubai sebagai tuan rumah World Expo 2020 diramaikan dengan kesibukan berbagai negara peserta yang mulai sibuk mempersiapkan paviliun-paviliun berarsitektur paling mencengangkan bumi. Namun kesibukan tersebut sesaat teralihkan dengan pengumuman dari Dubai Holding bahwa perusahaan negara United Emirat Arab ini akan mega-project berupa Burj Jumeira.

Calon landmark baru di kota Dubai.

Menjulang di kawasan Al Sufouh
Digital Display Di Sekujur Tubuh
Burj Jumeira adalah sebuah tower setinggi 550 meter (lebih tinggi dari One World Trade Center, New York) yang dibangun di kawasan Al Sufouh. Tower ini akan dikelilingi oleh residensial dan zona bisnis. Dubai Holding memperkirakan bahwa Burj Jumeira akan selesai di tahun 2023. Walau tidak setinggi Burj Khalifa (828 meter), Burj Jumeira akan tampil dengan desain dan infrastruktur yang lebih canggih, sekujur tubuh bangunan juga akan menjadi digital display yang mutakhir.

Berpijak di dua kaki.

Di antara residensial dan distrik bisnis.
Bukit-Bukit Pasir Modern
Gedung ini didesain oleh Skidmore Owings and Merrill (SOM), perusahaan arsitektur yang berbasis di Chicago. Ide desain diambil dari tekstur gelombang bukit-bukit pasir di UAE dan oase. Lounge dan sebuah restoran terdapat di ketinggian 450 meter, dengan observation deck bersudut pandang 360 derajat untuk menikmati panorama sekeliling Dubai. Bagian dasar tempat bangunan berpijak didesain dengan pola sidik jari Sheikh Mohammed bin Rashid, Perdana Menteri dan Wakil Presiden, Uni Emirat Arab.

Berleha-leha di atas ketinggian hampir setengah kilometer.

Burj Al Arab menepi di kejauhan.
Foto: Dubai Holding