Film Buffalo Boys yang ditayangkan perdana hari ini di seluruh Indonesia, adalah cerita fiksi dengan latar belakang dua pria Jawa yang dibesarkan di Amerika pada tahun 1860an. Pemeran utama wanita dalam film ini, Pevita Pearce, menjadi seorang gadis yang memiliki keluarga yang ditindas oleh penjajah Belanda pada jaman itu.
Pada Oktober 2017, Pev, begitu ia disapa, pada sebuah kesempatan di belakang panggung Jakarta Fashion Week, bercerita pada saya tentang perannya di film ini. Hari itu ia baru saja pulang dari Batam sehari sebelumnya untuk menyelesaikan scene terakhirnya untuk Buffalo Boys.
Perannya disini cukup menantang, ceritanya. Pev harus bisa menunggang kerbau dan memanah. Serta karakternya sebagai gadis desa yang lugu namun memiliki prinsip. “Cukup berat namun benar-benar sebuah tantangan baru”, kata Pev waktu itu.
Sesaat sebelum konfrensi pers premiere Buffalo Boys, kemarin, 18 Juli di CGV, Grand Indonesia, saya kembali bertemu dengan Pev di Hotel Kempinski Indonesia. Pev sedang di make-up oleh Bubah Alfian, make-up artis langganan selebriti Indonesia, bercerita sedikit kalau ia sangat semangat untuk premiere film ini. Padahal Pev baru saja pulang dari Montreal, Kanada, sehari sebelumnya, dalam rangka pemutaran Buffalo Boys.
Proses “glaming” ke premiere Buffalo Boys yang terekam dalam instagram story Luxina.id, membuktikan bahwa Pev sadar akan profesinya yang menuntut penampilan. Iwan Latiff, fashion stylist yang membantu, mencocokan beberapa giwang pada Pev, agar tetap sesuai dengan karakternya dan gaun yang dipakai. Pev mengenakan gaun berekor warna hitam dari Ernesto Bram.
Fotografer : Hadinata Willy