ICAD 12 kembali diselenggarakan tahun ini melalui tema “Fragmenting Yesterday, Reshaping Tomorrow”, yang bertujuan memahami proses perkembangan masyarakat sambil menelusuri relasi antara masa lalu dan masa depan. Topik ini memang tidak dapat dipisahkan dari pandemi sebagai memori kolektif yang telah memengaruhi kita semua. Menurut catatan Team Kuratorial ICAD 12 yang terdiri atas para kurator muda, Lead Curator Amanda Ariawan dan Guest Curator Prananda L. Malasan, “Di antara realita isu-isu sosial yang ditawarkan melalui karya-karya yang ditampilkan, dapat ditemukan pandangan kritis dan imajinasi para peserta. Berbagai gagasan dari para peserta dapat kita pahami dalam pameran ini, mulai dari aspek humor hingga politis, analitis hingga spekulatif; ide-ide mereka berkontribusi terhadap spektrum pengetahuan dan diskusi tentang topik-topik hangat seputar lingkungan, sejarah, teknologi, dan peradaban.”
Ragam karya dari Indonesia, Inggris, Perancis, dan Rusia
ICAD 12 akan menampilkan 59 pelaku kreatif multidisipliner yang menggabungkan perupa kontemporer senior, kreator muda, kolektif atau komunitas yang bergerak di berbagai bidang; seni, desain, musik, budaya, dan material baru. Karya-karya mereka akan terbagi dalam lima (5) kategori, yaitu Special Appearance, In Focus, Featured, Open Submission, dan Collaboration. Di kategori Open Submission, terdapat tiga (3) seniman internasional yang berpartisipasi, berasal dari Prancis, Inggris, dan Rusia. ICAD 12 akan menampilkan ragam karya yang menampilkan kebaruan dalam eksplorasi material alternatif, seperti yang akan ditampilkan oleh PLAYO dalam pameran arsitektur menggunakan bio-based material yang bekerja sama dengan Erasmus Huis dan hasil lokakarya desain yang berfokus pada material berkelanjutan yang diprakarsai oleh British Council. Karya lainnya mencoba mendorong subjek inklusivitas, seperti misalnya Tactogram yang menghadirkan sistem navigasi universal orisinalnya untuk mendukung aksesibilitas tunanetra dan Tab Space bersama seniman muda dan ilustrator penyandang disabilitas dengan konsep “open studio” menampilkan proses kolaboratif dalam menghasilkan karya. Kolaborasi karya juga ditampilkan dalam Kemendikbudristek Immersive Box yang mengangkat ragam warisan budaya dan instalasi produk UMKM yang bekerja sama dengan studio desain.
ICAD 12 berkarya sembari mengangkat kawasan Kemang yang kaya akan seni
Selain pameran, ICAD 12 juga menghadirkan delapan (8) sesi program talkshow, workshop, dan masterclass, yang berkolaborasi dengan pelaku kreatif, asosiasi, dan pusat kebudayaan asing. Beberapa mitra ICAD dalam program tahun ini adalah Koalisi Seni, MPA (Motion Picture Association), dan Ganara Art, lembaga pendidikan seni dan budaya yang fokus pada manajemen seni dan kurikulum kreatif. Kemang 12730, acara distrik pertama di Indonesia yang diinisiasi oleh ICAD sejak tahun 2021 juga akan kembali hadir tahun ini. Melalui festival berbasis kawasan ini, ICAD mengenalkan kembali area Kemang, Jakarta Selatan sebagai kawasan desain dan seni di Jakarta. Lebih dari 50 venue di wilayah Kemang, akan berpartisipasi dengan berbagai program menarik, seperti pameran, workshop, menampilkan menu khusus, peluncuran produk, diskon spesial, dan weekend market yang bisa dikunjungi oleh publik.
Sinergi antara praktisi seni dan desainer di platform seni terdepan
Melalui konsistensi dan perjalanan panjang yang penuh dengan ide, rasa, dan pertukaran, ICAD pun terus mengembangkan mitra-mitranya, salah satunya dengan mulai menggandeng mitra komunitas di luar desain dan seni. Dengan terus menginspirasi dan memfasilitasi desainer, seniman, dan praktisi ekonomi kreatif lainnya di tanah air, kami berharap dapat menjadi platform terdepan dalam mempertemukan desain dengan seni dan disiplin ilmu lainnya. ICAD menyadari pentingnya menjaga sinergi antara praktisi kreatif, komunitas, industri, pusat pendidikan, serta pemerintah, dalam membangun dan memelihara ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Tahun ini, ICAD terpilih sebagai 5 besar agenda resmi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Seniman yang tampil di ICAD 12:
Adhi Nugraha, AMODA x Bedlam & Origin Research, Arafura Media Design, Ayu Andiani Putri, BaNa x TAGA & Baséput, DEIO, Digital Nativ, Dona Arissuta, Dwi Sutarjantono, Hardiman Radjab, Hendro Hadinata, Henri Affandi, Irmandy Wicaksono, Iwan Esjepe, Iyonono,, Izat Arif, Krishnamurti Suparka, M. S. Alwi, Made Wiguna Valasara, Mira Prihatini & John Martono, Muhammad Fadli x Fatris MF x Jordan, Marzuki Natasha Tontey. Miranti Johan, O-SA, PLAYO, Pinky Gurl x Wilsen Willim, Sarita Ibnoe, studiohand, Studio Woork, Syahmedi Dean, Tab Space, Tactogram, Tomy Herseta with Convert Textured, Trianzani Sulshi, Wanara Design Studio.