Rahul Mishra memetik situasi malam di gedung-gedung pencakar langit menjadi gaun-gaun couture elegan dan misterius. Ada gedung-gedung yang menjulang mulai dari pinggang hingga melewati kepala, ada gedung-gedung yang bergelayut terbalik mulai dari pinggang ke bawah, menjadi rok. Burung-burung gagak hitam juga dibuat berterbangan di sekitar kepala. Koleksi yang mendebarkan ini berjudul Pale Blue Dot yang terinspirasi dari buku Carl Sagan dan duka (ayah Rahul wafat di akhir bulan Desember lalu di India). Mishra menyulam kerapuhan manusia dalam skema alam semesta. Karya ini bukan sekadar busana, melainkan manifesto visual yang memadukan kecemasan lingkungan – khususnya krisis iklim di Delhi – dengan refleksi filosofis tentang eksistensi manusia di titik biru pucat bernama Bumi.
Misteri Gelap Malam Metropolitan
Pembukaan koleksi dengan Coco Rocha mengenakan jubah gelap bertabur tumpukan gedung gelap yang dibuat 3D sebagai metafora tajam: kota-kota megah yang rapuh. Motif arsitektural ini hadir dalam bentuk sayap, rok hour glass, hingga hiasan struktural, menggambarkan paradoks kemajuan manusia yang justru menggerogoti ekosistem. Mishra mengkritik urban sprawl lewat siluet yang mengurung tubuh, seolah menyoal keberlanjutan hidup di tengah beton dan polusi. Hasilnya, bukan sesuatu yang muram, melainkan sengat elegan, glam, dan sangat couture.
Burung-burung hitam di Paris Couture Week 2025
Transisi dari kehancuran ke harapan diwakili burung-burung 3D yang “menari” di antara reruntuhan kota. Pada bodysuit hitam bersulam kristal, kawanan burung terlihat hidup, seakan alam berusaha mengepung manusia, menagih manusia untuk peduli dengan kehidupan berkelanjutan mereka. Ini adalah dialog visual antara destruction dan regeneration—sebuah pengakuan: betapapun perkasa pencapaian manusia, alam tetap punya kekuatan untuk pulih.
Rahul Mishra sang storyteller
Cermin bundar yang tersemat di beberapa busana menjadi simbol introspeksi. Mirip reflektor mobil, elemen ini mengajak penonton merefleksikan peran manusia dalam kosmos. Dari koleksi ini terlihat kinerja Rahul begitu memukau secara teknis dan imajinasi. Pale Blue Dot adalah momen penting dalam evolusi Mishra: dari storyteller menjadi visionary. Lewat palet monokrom yang diseling kilau emas, ia menyampaikan urgensi krisis iklim dari kacamata luxury. Koleksi ini membuktikan bahwa mode haute couture bisa menjadi medium advokasi lingkungan sekaligus seni tinggi.