


Sebagai jenama perhiasan yang manganut prinsip ethical dan yang pertama di industri perhiasan dunia, Chopard tidak pernah berhenti mencari bebatuan mulia terindah yang ada di muka bumi ini. Di ranah perhiasan, batu mulia sering kali sudah melalui berbagai tahapan sebelumnya sampai akhirnya menghiasi koleksi yang eksklusif. Namun, Chopard memilih jalan berbeda untuk koleksi Insofu, dimulai dari bongkahan zamrud mentah seberat 6.225 karat yang ditemukan di Zambia. Bukan sekadar soal ukuran zamrudnya yang spektakuler, melainkan juga bagaimana prosesnya mengedepankan keterlacakan dan craftsmanship di tingkat tinggi. Dari batu mentah dan kasar, koleksi ini berubah menjadi perhiasan Haute Joaillerie yang berestetika tinggi sekaligus bermakna.



Prosesnya tidak instan dan memerlukan perjalanan yang panjang. Dengan menggandeng para pemotong batu terbaik dari India, Chopard menghabiskan hampir satu tahun untuk mengungkap keindahan asli zamrud ini. Tantangannya? Zamrud lebih rapuh dibandingkan berlian dan inklusi alami di dalamnya bisa menjadi jebakan ketika tidak dipotong dengan presisi. Hasilnya adalah 850 karat zamrud yang kini menjadi pusat dari 15 karya perhiasan, mulai dari kalung berdesain Art Deco hingga jam tangan berhiaskan batu hijau ini.

Namun, hal yang membuat koleksi ini lebih dari sekadar perhiasan adalah makna keterkaitannya dengan alam. Nama ‘Insofu’ sendiri diambil dari bahasa lokal Bemba yang berarti ‘gajah’, sesuai bentuk batu mentahnya. Tak heran jika Chopard menggandeng Elephant Family, yaitu sebuah organisasi yang berfokus pada konservasi gajah dan keseimbangan ekosistem. Sebagian keuntungan dari koleksi ini akan disalurkan untuk mendukung keberlanjutan satwa liar dan komunitas yang hidup berdampingan dengan mereka.
Di balik kemewahan yang biasanya melekat pada dunia haute joaillerie, Insofu Collection tercipta dengan pendekatan yang berestetika tinggi sekaligus memiliki cerita tentang sadar akan keberlanjutan dan keterlacakan di setiap potongan zamrudnya.