Vèronique Nichanian mungkin sudah memecahkan rekor sebagai direktur artistik terlama dalam sejarah fashion. Ia berada di kursi jabatan ini sejak tahun 1988 untuk “the most luxurious brand in the world”, Hermès. Kalian sudah lahir belum? Dan pada presentasi fashion show koleksi pria Hermès untuk spring/ summer 2020 tadi malam di Paris, Nichanian masih bisa menuangkan arti luxury pada koleksi ini di era street fashion serba cepat dan digital ini.
Hermès tidak mengenal istilah fast fashion dan seasonal collection. Koleksinya adalah refleksi tentang kemewahan sejati di level paling atas. Tidak mengikuti trend dan tidak menciptakan trend, tapi selalu dibuat relevan dengan gaya klasik di setiap masanya. Pria Hermès bukan pria pria street fashion, bukan pria trendy, bukan pria dengan pakaian ketat dan juga bukan pria konvensional yang konservatif. Pria Hermès adalah pria yang memiliki taste level tertinggi dari semua aspek gaya hidup.
Tapi untuk spring/ summer 2020 ini, ada beberapa inovasi pada koleksi pria. Kemeja scarf dan fanny pack yang bisa dipakai bergaya cross body. Scarf yang menjadi andala Hermès dibuat dalam potongan potongan kemeja, jaket blazer dan jaket bomber berpotongan longgar. Dipadankan dengan celana stripes longgar dan sandal kulit. Blazer dibuat tanpa lining dan bantalan bahu (padding) untuk tetap mempertahankan material sutra pada scarf yang jatuh dan melayang. Selain itu, t-shirt rajut dengan motif geometrik hadir dalam beberapa varian warna. Jaket bomber suede, parka, trench coat dan kardigan adalah pilihan outerwear yang wajib ada dari brand ini. Stelan jas khaki dengan jaket tanpa padding, kemeja dan trench coat kotak-kotak dari material seersucker, hadir dengan menambah variabel stelan dengan layering.
Cross body bag dibuat berpotongan mirip dengan Hermès Birkin bag. Tapi dalam ukuran kecil memanjang tanpa handle atas yang juga bisa dipakai di pinggang dengan material epsom serta variasi warna hijau toska, hitam dan toupe. Persis palet warna yang ada pada koleksi pakaian. Birkin Hac berukuran 40 two tone, hitam dan light grey, tas tangan holdall dan tote bag, adalah pilihan tas yang masuk kategori tas maskulin untuk koleksi ini.
Hermès yang tidak mengenal (sekali lagi) trend dan fast fashion, memiliki siklus pemakaian yang cukup tinggi dan lama. Bahkan ini adalah sesuatu yang bisa diwariskan pada anak cucu. Dan disaat anak cucu memakainya di masa depan, Hèrmes masih tetap relevan.