Mendung bergelayut berat di langit kota Paris, kawasan Pont Saint-Michel hingga Saint-Germain mala sudah diguyur hujan berangin yang mampu membalikkan posisi lengkung payung menjadi keluar. Sementara lokasi fashion show Lacoste terletak di sebelah barat luar Paris, di seberang sungai Seine, tepatnya di stadion tenis tanah liat Rolland-Garros, 1 Avenue Gordon Bennett, di lapangan baru Simonne Mathier Court. Tempat ini cukup berkaliber dunia, didirikan pada tahun 1928 untuk menampung pertandingan French Open, salah satu pertandingan dari empat pertandingan Grand Slam. Lacoste, memang tepat memilihi tempat ini, Lacoste adalah jenama fashion yang berpijak pada gaya berpakaian olahraga tenis beserta pengembangannya, dikenal dengan logo seekor buaya paling relax dan sporty dari budaya tenis. Untungnya, hujan tidak keburu jatuh di lapangan tanah liat ini selama fashion show berlangsung.
Polo Dan Windbreaker
Louise Trotter, desainer di balik jenama Lacoste, memainkan siluet oversize dan bahu lebar sebagai siluet utama dalam batasan bentuk polo shirt dan jaket windbreaker. Ukuran kerah juga dibuat lebh besar, belahan leher lebih dalam dengan penampang kancing yang lebar. Garis bahu tentu dropped shoulder, membentuk buntalan besar yang trendy, panjang lengan lewat siku, dan juga long sleeve yang pemakaiannya ditarik mengencang di atas pergelangan, sporty chic ya. Polo didominasi warna putih, lalu berupa susunan patch blok warna ala Mondrian. Polo ada yang berbentuk longdress, dan ada juga yang dikenakan dengan rok-rok panjang Gypsy. Jaket-jaket trench dan windbreaker juga dikembangkan ke bentuk-bentuk longdress yang sporty romantis, cocoklah untuk menahan angin yang sesekali bertiup kencang di Rolland-Garros.
Foto: Regis Colin for NOWFASHION