Hari terakhir penyelanggaraan Jogja Fashion Festival 2019 makin meriah dengan parade busana pria yang unik dan inovatif. Koleksi yang ditampilkan Danjyo Hiyoji mencuri perhatian karena menampilkan songket dalam potongan busana kasual dan kekinian, sesuatu yang bisa dibilang menjadi sebuah gebrakan bagi brand ini.
Dana Maulana dan Liza Mashita yang merukan desainer dari label Danjyo Hiyoji menjelaskan proses pembuatan koleksi ini saat ditemui di backstage JJF2019. Menurut Dana, ia merasa tertantang untuk membuat koleksi dari bahan songket. Ini merupakan kali pertamanya mendesain pakain dengan bahan tersebut, karena selama ini ia hanya bereksperimen dengan tenun dan batik.
Dua desainer Danjyo Hiyoji, Dana Maulana dan Liza Mashita, tampil bersama delapan koleksinya pada JJF 2019.
Walau koleksi ini menggunakan bahan songket, Dana menjelaskan bahwa koleksi ini ditujukan bagi kalangan milenial usia 20 sampai 25 tahun. Dana berharap koleksinya ini bisa digunakan oleh kalangan muda yang tak ragu lagi menggunakan wastra Nusantara untuk tampil kasual.
Liza menambahkan kalau pada koleksi Danjyo Hiyoji kali ini, memiliki tantangan yang cukup tinggi. Menurut Liza, berbeda dengan batik yang mudah diolah, untuk mengolah songket menjadi sebuah busana perlu ketelitian dan teknik khusus agar terlihat elegan dan ringan saat dipakai anak muda zaman sekarang. Perlu menyiasati saat mengkombinasikan benang tenun dengan katun agar tidak terlihat ‘berat’ saat dikenakan.
Untuk menyiapkan koleksi yang terdiri dari 8 look ini, Danjyo Hiyoji memerlukan waktu kurang lebih satu bulan sejak persiapan. Itu pun bahannya sudah mereka terima jadi dari para pengrajin.
Selain Danjyo Hiyoji, gelaran JFF2019 ini ditutup dengan koleksi busana pria dari berbagai desainer. Beberapa di antaranya yaitu Dandy T. Hidayat, Andar Yusri, Dedi Setiyawan, Indah Darry, dan Adi Febriyanto.
Koleksi Lima Luthfi Majid lewat labelnya @limaniac ikut memeriahkan penutupan gelaran JJF 2019 pada sesi pertama.
Sebelumnya, hari terakhir JJF2019 dibuka lewat gelaran kolaborasi tenant dan desainer. Di antaranya tampil desainer Lima Luthfi Majid lewat labelnya @limaniac berkolaborasi dengan Bellagio. Desainer yang akrab dipanggil Lima ini menghadirkan koleksi pakaian wanita ready to wear dengan detil patch berukuran besar dan warna-warna kalem yang chic.
Selama tiga hari gelaran Jogja Fashion Festival 2019, pengunjung yang hadir pun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Surya Ananta, General Manager Plaza Ambarukmo, gelaran ini tak hanya untuk mendukung para desainer lokal dan menginspirasi para desainer Indonesia untuk mengangkat wastra Nusantara, namun ia juga berharap Jogjakarta nantinya bisa menjadi sentra fashion Indonesia.