Jaman ini, tak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga. Olahraga adalah bagian dari gaya hidup yang sangat penting. Tapi bagaimana caranya olahraga tidak sekadar olahraga, tetapi bisa sekalian beranjak ke taraf ‘the next level’? Makanya, olahraga jangan hanya demi mengucurkan keringat semata, berlari di treadmill yang berdesain membosankan, mengayuh sepeda statis yang ‘oldschool’. Olahraga kini perlu dilakukan dengan berestetika, dengan cara yang luxe, berlari sembari menikmati keunggulan desain, dan perkembangan teknologi. Apa yang perlu dilakukan? Mari kita lihat Technogym, satu perangkat olahraga premium dari Italia yang sedang hangat dibicarakan. Perangkat ini bukan saja sekadar perangkat olahraga yang teronggok di sudut ruangan, perangkat indoor ini sangat stylish dan mewah, desainnya memberi komplimen yang memperindah interior, sosoknya memberi added value yang modern dan dinamis di dalam ruang.
Malam keakraban dengan desainer interior terkemuka di Indonesia
Kehadiran Technogym di Jakarta diam-diam sudah menghiasi hunian-hunian mewah, perangkat seperti treadmills, bikes, ellipticals, rowers, dan strength machines, bagaikan primadona yang tingkat urgensinya tak terbantahkan. Masing-masing perangkat ini bisa dipesan dengan sentuhan detailing dan finishing sesuai dengan keinginan pribadi, menyesuaikan dengan desain interior yang telah ada. Untuk mengantisipasi perkembangan demand di Indonesia, Technogym mengadakan malam ramah tamah dengan ID12, satu asosiasi Interior Designer terkemuka di Jakarta yang dikenal telah menangani berbagai hunian upper class. Acara berlangsung dengan akrab sembari makan malam di Ramayana Terrace, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Masing-masing sangat antusias berbincang-bincang seputar dunia desain dan menjadikan Technogym sebagai bagian penting dari ruang.
Technogym memicu kreatifitas desain ruang dan pemicu giat berolahraga
“Sebagai desainer interior yang juga senang berolahraga, saya sangat excited, sudah terbayang-bayang desain apa yang akan saya buat dengan melibatkan Technogym,” ujar Anita Boentarman, salah satu desainer interior anggota ID12 yang hadir. Anita juga mengatakan bahwa hal yang juga menyenangkan dari Technogym adalah Technogym sendiri sudah memiliki desain yang advance, sehingga sangat menunjang imajinasi untuk cipta desain ruang. Ari Juwono, juga anggota ID12, menganggap Technogym bukan hanya mampu memicu kreatifitas desain ruang, tetapi juga sekaligus menantangnya untuk semakin giat berolahraga. “Dengan bentuk dan desain seperti ini, tentu kita tidak hanya menghadirkan Technogym sebagai bagian penting di dalam ruang, tetapi ya sekalian kita pakai juga.
Technogym dari Italia ke kota-kota terkemuka di seluruh dunia
“Kami sangat antusias dengan minat olahraga orang-orang di Indonesia,” ujar Samuel Chin, Managing Director, PT Prasetia Dwidharma, official distributor Technogym di Indonesia. “Saat ini kami sedang menyiapkan showroom Technogym di Jakarta,” tambah Samuel sembari merahasiakan dimana tempat showroom itu berada, dan menunjukkan foto-foto showroom yang sudah tampil mewah di Dubai, Kuala Lumpur, London, New York, Milan, Madrid, Munich, Los Angeles, Zurich, dan kota-kota besar lain di berbagai benua. Technogym diciptakan oleh Nerio Alessandri di akhir tahun 80an, dengan niat ingin merevolusi dunia olahraga. Ia berkutat di dalam garasinya yang sederhana (waktu itu ia berusia 22 tahun), berimajinasi menciptakan perangkat olahraga sebagai perpaduan antara teknologi dan tradisional training. Memasuki ke awal 90-an, Technogym mulai fokus pada mesin yang dirancang untuk rehabilitasi dan kesehatan. Selama bertahun-tahun, perusahaan telah berevolusi untuk menyerap lebih banyak perkembangan teknologi sambil memperluas operasinya ke seluruh dunia. Dengan kantor pusatnya yang berbasis di Cesena, Italia, technogym kini telah menjangkau berbagai kota-kota penting di seluruh dunia.
Foto: Bobo Firmansyah – Dok. Technogym
